Namun begitu, kondisi pasar saat ini memang belum terlalu ramai. Permintaan untuk motor listrik boleh dibilang masih terbatas. Tapi menariknya, Honda memilih untuk tidak berhenti. Mereka tetap merakit motor listrik di fasilitas lokal mereka. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen jangka panjang sebuah ikhtiar mendukung mobilitas yang lebih ramah lingkungan.
"Masih lanjut (produksi), di kita (Indonesia) masih menjaga kontinuitas eksistensi di market," jelas Octa. "Meski tidak besar, tapi itu bagian dari journey untuk mulai transisi."
Di sisi lain, Honda sebenarnya sudah punya beberapa senjata di pasar. Saat ini, tiga model motor listrik mereka sudah beredar: EM1 e:, ICON e:, dan CUV e:. Dua model pertama, EM1 e: dan CUV e:, hadir dengan skema baterai yang bisa ditukar. Sementara ICON e: menawarkan kepraktisan berbeda, yaitu bisa dicas langsung lewat soket di bodi motornya.
Jadi, semua sudah siap dari sisi produk. Tinggal menunggu angin segar dari kebijakan. Sebuah kepastian yang diharap bisa memecah kebekuan dan mendorong minat masyarakat melomat ke era elektrifikasi.
Artikel Terkait
Uni Eropa Tutup Keran Gas Rusia untuk Selamanya pada 2027
Mahathir vs Pemerintah: Polemik Perjanjian Dagang AS-Malaysia yang Panaskan Isu Bumiputera
Menginap di The Papandayan: Mewah Klasik dan Strategis di Hati Bandung
Harga Pangan Turun Merata, Cabai Rawit dan Ikan Laut Jadi Pengecualian