Inisiatif pitching daring ini sebenarnya bagian dari program UMKM BISA Ekspor yang diusung Kemendag. Polanya sederhana: pertemukan pelaku usaha yang siap ekspor dengan 47 perwakilan dagang RI di luar negeri. Tapi kali ini, skala dan jangkauannya diperbesar. Tidak hanya UMKM, pengusaha besar dari Kadin juga diajak terlibat. Dengan begitu, daya dorongnya diharapkan akan lebih kuat.
Setidaknya ada sepuluh perwakilan dagang di tujuh negara UE yang siap membantu. Mereka jadi ujung tombak di lapangan, mempertemukan produk Indonesia dengan calon pembeli di sana.
Di sisi lain, respons dari Kadin pun terlihat positif. Ketua Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, langsung menyambut baik gagasan ini.
“Kami di Kadin all out. Kami fokus di Rapimnas ini untuk membuka lapangan pekerjaan, dan itu bisa tercipta melalui perdagangan dan investasi,” kata Anindya.
“Kami juga akan memaksimalkan berbagai perjanjian CEPA dan Free Trade Agreement (FTA) yang dimiliki Indonesia.”
Jadi, semuanya sudah di garis start. Tinggal menunggu tandatangan di atas kertas perjanjian di awal 2026, lalu aksi nyata mengisi pasar Eropa bisa segera digeber. Tantangannya jelas: kesiapan produk dan ketangguhan bersaing. Tapi peluangnya terbentang luas. Tinggal siapa yang bergerak lebih dulu.
Artikel Terkait
IIMS 2026 Siap Hadirkan Lebih dari Sekadar Mobil
Peri Sandria Desak PSSI: Pelatih Asing Wajib Gandeng Pelatih Lokal
Optimisme Terukur: Bos Asia Tenggara Percaya Diri di Kawasan, Waspada pada Dunia
BMKG Peringatkan Hujan Ekstrem dan Potensi Siklon Landa Jawa hingga Papua