Di Park Hyatt Jakarta, Kebon Sirih, suasana Minggu (30/11/2025) itu terasa cukup berbeda. Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, tak menyembunyikan rasa apresiasinya. Kali ini, sasarannya adalah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
"Pertama, izinkan saya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga," ujar Riefky. Menurutnya, niatan Kadin untuk membangun industri kreatif di Indonesia sangatlah serius. Hal ini bukan sekadar wacana belaka.
Keseriusan itu diwujudkan dengan sebuah langkah konkret: penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Kemenekraf dan Kadin. Nota ini menjadi fondasi untuk membangun ekonomi kreatif di Tanah Air secara lebih terstruktur. Riefky sendiri tampak optimis dengan kolaborasi ini.
"Akan banyak kolaborasi antara ekonomi kreatif dan Kadin untuk 2026," tegasnya. Ia membeberkan bahwa kesepahaman ini mencakup banyak hal. Mulai dari pengembangan peluang industri kreatif, penguatan jejaring dunia usaha, hingga dorongan hilirisasi nilai tambah. Intinya, kolaborasi ini diharapkan bisa memberikan manfaat langsung bagi pelaku usaha dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, Riefky juga menyentuh soal arah besar yang sedang digarap kementeriannya. Ia menyebutnya sebagai ekosistem kreatif 5.0. Apa itu? Ini adalah sebuah pendekatan yang berusaha menyelaraskan tiga unsur penting.
Artikel Terkait
OJK Dukung Penuh Gagasan Dana Pensiun bagi Atlet dan Pelatih
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 442 Jiwa, Ratusan Masih Hilang
Jaecoo Tantang Pasar dengan SUV Listrik Rp 249 Juta, Masihkah Disebut Premium?
Rapimnas Kadin 2025 Didesak Istana untuk Hasilkan Langkah Nyata