Suasana di kios pupuk wilayah Jonggol, Bogor, tampak berbeda belakangan ini. Para petani yang datang terlihat lebih lega. Wajah-wajah mereka tak lagi mengerut oleh beban yang selama ini membelit. Ini semua berkat keputusan Presiden Prabowo Subianto yang memotong harga pupuk hingga 20 persen. Sebuah kebijakan yang disambut dengan rasa syukur dan harapan besar agar harga tak kembali melambung di kemudian hari.
Uki, seorang petani dari Kampung Dampyak, Desa Balai Kambang, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ia merasakan langsung dampak positif dari aturan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117 itu.
Ungkapan itu ia sampaikan sambil menebus pupuk di salah satu kios di Jonggol, Selasa lalu. Rasanya seperti mendapat angin segar setelah sekian lama berjuang dengan biaya produksi yang mencekik.
Di sisi lain, pemerintah juga sudah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah Kering Panen di angka Rp 6.500 per kilogram. Yang menarik, aturan ini tak cuma berlaku untuk Bulog, tapi juga untuk semua pelaku usaha penggilingan padi. Kombinasi antara harga pupuk yang turun dan harga beli gabah yang stabil akhirnya memberi ruang napas bagi petani.
Artikel Terkait
OJK Dukung Penuh Gagasan Dana Pensiun bagi Atlet dan Pelatih
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 442 Jiwa, Ratusan Masih Hilang
Kadin dan Kemenekraf Sepakati Kolaborasi Strategis untuk Pacu Ekosistem Kreatif 5.0
Jaecoo Tantang Pasar dengan SUV Listrik Rp 249 Juta, Masihkah Disebut Premium?