Uki menambahkan, selain harganya yang lebih ringan, stok pupuk bersubsidi juga sekarang jauh lebih lancar. Petani tak perlu lagi antre atau khawatir kehabisan, asalkan namanya terdaftar dalam RDKK. Cukup bawa KTP ke kios, pupuk pun bisa didapat sesuai jatah yang sudah ditentukan.
Tak hanya petani, pemilik kios pun ikut merasakan dampak positifnya. Koyum, yang menjalankan Kios Berkah Tani di Jonggol, mengakui bahwa penurunan harga pupuk telah mendongkrak minat petani untuk menebus pupuk bersubsidi. Menurutnya, hingga saat ini, stok di kiosnya sudah terserap sekitar 70 persen. Padahal, tahun belum berakhir.
Ia pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya.
Harapan itu kini menggantung di langit-langit sawah. Sebuah optimisme yang lama hilang, perlahan kembali menggeliat.
Artikel Terkait
Dua Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Masih Terbaring di Rumah Sakit
Lebih dari 200 Pekerja Migran Terjebak di Balik Tragedi Kebakaran Hong Kong
Kepala BMKG Turun Langsung Pimpin Operasi Hujan Buatan di Kualanamu
Prabowo Tinjau Langsung Dampak Banjir dan Longsor di Sumut