Di sisi lain, Badrodin menekankan bahwa institusi Polri tetap punya kewajiban untuk bersikap objektif. Apalagi ketika menangani konflik yang melibatkan korporasi tempat di mana mantan anggota mungkin bekerja dan aktivis lingkungan.
"Dalam situasi konflik seperti itu, Polri harus memperhatikan perimbangan. Rasa keadilan bagi semua pihak harus dijunjung tinggi," tandasnya.
Ia seolah ingin menegaskan bahwa meski eks polisi punya kebebasan memilih profesi, tugas Polri di lapangan tetap tidak boleh kehilangan arah. Objektivitas dan keadilan, kata dia, adalah kunci.
Artikel Terkait
Gus Irfan Bongkar Alasan Kuota Haji Jawa Barat Dipangkas
Di Balik Peringatan Hari Guru, Perlindungan dan Kesejahteraan Masih Jadi Mimpi
Karsa Budaya Prima: Ketika CSR Menjadi Nadi Pelestarian Warisan Nusantara
Relawan Beraksi Cepat di Tengah Reruntuhan Abu Semeru