"Apa yang dilakukan Pak Prabowo itu sudah tepat. Hiruk pikuk yang ada di Whoosh itu pada akhirnya harus ditanggulangi oleh pemerintah," tegasnya.
Namun, Kang Tamil yang juga merupakan akademisi Universitas Dian Nusantara ini menekankan bahwa langkah positif tersebut tidak boleh menghentikan proses hukum. Ia menegaskan bahwa pengusutan dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek Whoosh harus tetap berjalan.
"Tentu harus dicek. Hari ini kita mendapatkan kajian yang begitu gamblang terhadap masyarakat. Bahwa pengadaan Whoosh dan kereta cepat semacam Whoosh di luar negeri, itu sangat jomplang pembiayaannya," tutur Kang Tamil.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa informasi yang beredar di masyarakat mengenai proyek ini sebagai pinjaman, bukan investasi murni, telah memicu kekecewaan. Situasi ini, meskipun bersumber dari kebijakan era sebelumnya, berpotensi mengurangi kepercayaan publik terhadap pemerintahan Prabowo yang baru.
"Dan kemudian kalau kita bicara apakah ini proyek investasi, ternyata ini pinjaman. Paling tidak ini yang berseliweran informasi-informasi di masyarakat yang membuat masyarakat itu menjadi marah. Nah persoalannya masyarakat tidak tahu bahwa kebijakan-kebijakan ini diambil pemerintahan sebelum Pak Prabowo, tapi imbasnya adalah kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Pak Prabowo ini jadi berkurang," pungkas Kang Tamil.
Artikel Terkait
Wacana Budi Arie Masuk Gerindra: Settingan Jokowi untuk Dua Periode Prabowo-Gibran? Ini Kata Dasco
Relawan Kesehatan Tuntut Pencabutan Perpres 82/2018, Sebut Ancam Nyawa Rakyat Miskin
Gibran Buka Suara Soal Usulan Soeharto & Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional
Gelar Pahlawan Nasional Soeharto: Rekonsiliasi atau Polemik?