Misbakhun juga memberikan contoh lain mengenai pentingnya koordinasi, yaitu ketika Purbaya merespons untuk menaikkan defisit dari 2,48 menjadi 2,68.
“Itu kan sebenarnya harus berkonsultasi dan rapatkan dengan DPR, tapi karena masih dalam proses pembahasan APBN sehingga ruang itu diberikan keleluasaan. Hal-hal seperti ini perlu disinergikan dengan DPR agar kebijakan ekonomi tidak terkesan sepihak,” tegasnya.
Penjelasan Purbaya Yudhi Sadewa
Di sisi lain, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menekankan bahwa ia justru mendorong agar anggaran program-program pemerintah dapat terserap dengan optimal. Tujuannya adalah untuk mencegah realokasi anggaran yang justru bisa menjadi beban pembiayaan negara.
“Malah bagus kalau bisa. Tapi kalau nggak bisa ngabisin, uangnya di mana? Dianggurin aja? kan saya bayar bunga. Jadi kita dorong supaya nggak bisa. Malah itu tujuan kita. Didorong supaya saya nggak bisa ngambil anggarannya, karena anggarannya habis,” kata Purbaya usai konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Selasa 14 Oktober 2025.
Sumber artikel asli: https://rmol.id/amp/2025/10/15/683290/dpr-minta-purbaya-tak-campuri-kebijakan-kementerian-lain-
Artikel Terkait
Bobby Nasution Dituding Ganggu Aceh, Laode Ida: Perintah Langsung dari Jokowi!
Mahfud MD Beberkan Dugaan Pidana di Proyek Kereta Cepat Whoosh: Prabowo Diminta Turun Tangan!
Berhasil Dikritik! Prabowo Klaim Program Kerakyatannya Bongkar Dominasi Oligarki
Satu Tahun Prabowo-Gibran: Benarkah Pangan, Energi, dan SDM Sudah Lebih Tangguh?