Pemerhati Sosial & Politik: Tersandera Jokowi, Prabowo Tak Punya Nyali Lengserkan Gibran!

- Minggu, 07 September 2025 | 16:00 WIB
Pemerhati Sosial & Politik: Tersandera Jokowi, Prabowo Tak Punya Nyali Lengserkan Gibran!




MURIANETWORK.COM - Pemerhati sosial dan politik, Sholihin MS, menilai Presiden Prabowo Subianto berada dalam posisi terjepit terkait desakan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka


Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menekan Prabowo agar mempertahankan posisi Gibran, bahkan melalui manuver politik yang ditengarai melibatkan “Genk Solo” dalam aksi kerusuhan 25 Agustus 2025 lalu.


Dalam analisis Sholihin, kerusuhan dengan penggunaan bom molotov berbungkus kardus bergambar palu arit serta tindakan represif aparat disebut sebagai bagian dari skenario untuk memberi peringatan kepada DPR dan menekan Prabowo. 


“Tujuan tindakan Genk Solo adalah menekan, bahkan mengkudeta Prabowo, serta memberi warning kepada DPR agar tidak meneruskan rencana memakzulkan Gibran,” ujarnya, Ahad (7/9/2025).


Ia menilai Prabowo masih berada dalam bayang-bayang Jokowi sehingga tidak berani mengambil kebijakan secara mandiri. 


“Prabowo akan terus disandera Jokowi, kecuali jika punya nyali untuk melepaskan diri dari cengkeramannya,” tegas Sholihin.


Lebih lanjut, Sholihin menyinggung janji Prabowo kepada rakyat yang disebutnya baru sebatas retorika. 


Ia menuding pemerintah justru memberi pangkat bagi aparat yang berhasil menindak keras demonstran, sehingga rakyat kian menjadi korban.


Sholihin juga mengutip peringatan Imam Besar Habib Rizieq Shihab (IB HRS) yang menegaskan agar Prabowo tidak hanyut dalam permainan politik Jokowi. 


“Jokowi itu musuh rakyat dan penghancur NKRI. Motifnya hanya ambisi kekuasaan dan mengelak dari tanggung jawab hukum,” katanya.


Menurut Sholihin, seluruh elemen bangsa mulai dari mahasiswa, cendekiawan, tokoh masyarakat, ulama hingga praktisi hukum sudah mendesak agar Prabowo mengambil langkah tegas. Beberapa tuntutan rakyat yang disebutnya mendesak antara lain:


- Segera memakzulkan Gibran.

- Menangkap dan mengadili Jokowi.

- Memberhentikan menteri, ketua lembaga negara, dan kepolisian yang korup.

- Menopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

- Menerapkan UU Perampasan Aset Koruptor.

- Memberhentikan proyek PIK Aguan.


“Semakin hari tuntutan rakyat semakin banyak. Jika Prabowo terus tunduk pada bayang-bayang ancaman Jokowi, sampai akhir jabatan pun tidak ada yang bisa diperbuat selain melayani kemauan Jokowi,” tegas Sholihin.


Ia menutup pernyataannya dengan desakan keras agar Prabowo berani berdiri di sisi rakyat. 


“Tanpa tindakan nyata membela rakyat, posisi Prabowo sebagai Presiden sudah tidak berguna lagi. Lebih baik Prabowo dan Gibran mundur saja agar Indonesia dipimpin orang yang kompeten, jujur, dan punya nyali,” pungkasnya.


Sumber: RadarAktual

Komentar