MURIANETWORK.COM - Presiden Prabowo Subianto terus mendapat desakan dari sejumlah pihak untuk melakukan evaluasi terhadap menteri di Kabinet Merah Putih.
Desakan itu semakin menguat di tengah kondisi Indonesia yang belakangan ini mendapat protes dari berbagai lapisan masyarakat.
Para menteri yang kerap melontarkan pernyataan kontroversial minta segere dievaluasi.
Desakan salah satunya datang dari Forum Aktivis Indonesia (FAI).
Dia menyebut, beberapa menteri yang ada di bawah rezim Prabowo Subianto perlu dievaluasi baik karena kinerja dinilai buruk, hingga pernyataan yang menuai kontroversi di masyarakay.
Diketahui, beberapa hari belakangan ini ramai aksi demonstrasi yang dilakukan berbagai elemen masyarakat.
Salah satu sasarannya terkait keputusan kementerian keuangan yang memutuskan menaikkan tunjangan perumahan anggota DPR RI sebesar Rp50 juta per bulan.
“Selain DPR, di kabinet juga banyak menteri yang kinerjanya buruk dan membuat rakyat menderita,” ujar Presidium FAI, Ramadhan Isa atau Dhani, Selasa (2/9).
Adapun beberapa menteri yang disebut Dhani perlu dievaluasi oleh Presiden Prabowo seperti Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Menteri yang menjabat sejak era Jokowi ini dinilai gagal memberi masukan akurat soal kondisi keuangan negara, hingga kebijakan pajak yang justru semakin membebani masyarakat miskin.
Menteri lain yang perlu dievaluasi menurut Dhani yakni Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Komunikasi Digital Meutya Hafid, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sebagai pejabat yang perlu dicopot.
Menurutnya, berbagai kebijakan maupun pernyataan mereka tidak mencerminkan empati pada rakyat.
“Evaluasi DPR saja tidak cukup untuk membereskan Indonesia. Harus menyentuh menteri-menteri bermasalah dan berkinerja buruk,” tegasnya.
FAI menilai selama hampir setahun pemerintahan Prabowo, capaian Asta Cita terhambat oleh menteri yang tidak optimal.
Dhani menambahkan, aksi massa yang marak pada akhir Agustus lalu merupakan peringatan keras masyarakat.
“Copot mereka, hanya itu satu-satunya jalan agar masyarakat kembali mempercayai pemerintah,” pungkasnya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Roy Suryo Bongkar Sosok 8 Orang Yang Ngaku Perwakilan Ojol Temui Wapres Gibran!
Pimpinan DPR Minta Maaf di Depan Mahasiswa
Din Syamsuddin Cium Skenario Makar: Ini Rekayasa Politik Untuk Jatuhkan Prabowo!
Bom Waktu Politik 2029: Akbar Faizal Ungkap Prabowo-Gibran Tak Lagi Bersatu!