Isma awalnya meladeni saat wartawan menghampirinya di Istana Kepresidenan Jakarta. Saat ditanya tentang kabar auditor BPK meminta uang ke anak buah SYL, dia langsung menyudahi wawancara.
"Nanti saja ya, terima kasih banyak," kata Isma ke para wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/5) siang.
Isma tak berkomentar lebih lanjut. Dia memilih bergegas masuk ke mobil dinas berpelat nomor RI 10 dan meninggalkan kantor presiden tersebut.
Dugaan kasus jual beli status WTP itu diungkap Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Hermanto saat menjadi saksi dalam sidang kasus korupsi dengan terdakwa SYL selaku eks Menteri Pertanian, Rabu (8/5).
Hermanto mengungkap ada beberapa program Kementan yang menjadi perhatian auditor, salah satunya program food estate. Lalu auditor BPK bernama Victor, kata Hermanto, meminta Rp12 miliar agar Kementan tetap diberikan predikat WTP meski ada temuan kejanggalan.
"Permintaan itu disampaikan untuk disampaikan kepada pimpinan, untuk nilainya kalau enggak salah, saya diminta Rp12 miliar untuk Kementan," kata Hermanto dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta kala itu.
"Enggak, kita tidak penuhi. Saya dengar tidak dipenuhi. Saya dengar mungkin enggak salah sekitar Rp5 miliar atau berapa. Yang saya dengar-dengar," imbuhnya.
Artikel Terkait
Dibongkar Ubedilah: Pola Rahasia Proyek Whoosh yang Buka Ruang Korupsi?
3 Hantu Politik yang Bisa Goyang Pemerintahan Prabowo: Ijazah Gibran hingga Utang Whoosh!
11 Purnawirawan Jenderal Polri Temui Mahfud MD, Bahas Masa Depan Polri: Ini yang Diungkap!
Whoosh vs Arab Saudi: Benarkah Biaya Kereta Cepat Kita Dibuat Bengkak?