UGM Tampar Mantan Rektornya Sendiri, Sebut Sofian Effendi Digiring Pihak Lain, Siapa Dalangnya?

- Senin, 21 Juli 2025 | 13:05 WIB
UGM Tampar Mantan Rektornya Sendiri, Sebut Sofian Effendi Digiring Pihak Lain, Siapa Dalangnya?


Sofian menegaskan, ia tidak pernah menyatakan bahwa ijazah Presiden Jokowi palsu, apalagi mengomentari keabsahan dokumen akademik secara terbuka. 


Menurutnya, UGM sudah mengeluarkan pernyataan resmi melalui Rektor saat ini, Prof. Dr. Ova Emilia, yang menyatakan bahwa ijazah tersebut asli dan terdokumentasi.


Sebagai akademisi, ia menghargai pernyataan resmi lembaga dan tidak punya kepentingan pribadi untuk membantah atau memperdebatkan hal itu.


“Saya percaya pada data resmi universitas. Tidak ada alasan untuk menyangsikan hal itu lagi.”


 4. Tidak Ingin Dikonflikkan dengan Rektor UGM Sekarang


Dalam video tersebut, beberapa kalimatnya dianggap menyentil pimpinan UGM saat ini.


Namun Sofian menampik tudingan tersebut dan menyatakan bahwa dirinya tidak ingin dibenturkan dengan siapa pun, termasuk Prof. Ova Emilia selaku Rektor UGM saat ini.


Menurutnya, hubungan antara dirinya dengan civitas academica UGM baik-baik saja, dan ia sangat menghormati siapapun yang memimpin kampus kebanggaannya tersebut.


“Saya ini anggota keluarga besar UGM. Tidak baik kalau saya dibenturkan dengan Prof. Ova.”


Sebagai mantan rektor, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga marwah universitas, bukan justru memperkeruh suasana.


 5. Tak Ingin Berurusan dengan Polisi karena Usia Sudah 80 Tahun


Poin paling emosional dalam klarifikasi Sofian adalah soal alasan pribadinya tak ingin diperpanjang urusan ini ke jalur hukum.


Setelah video itu beredar, ia menerima informasi bahwa ada kelompok masyarakat yang ingin melaporkannya ke polisi, bahkan ke Bareskrim Polri.


Kabar itu ia ketahui dari mantan mahasiswanya yang mengirimkan tautan berita dari media online. Tekanan itu membuat dirinya dan keluarga merasa terganggu.


“Saya tidak mau harus berurusan dengan polisi soal ini. Apalagi saya sudah berusia 80 tahun. Keluarga saya juga terganggu.”


Ia berharap agar niat pelaporan tersebut tidak dilanjutkan dan publik bisa memahami bahwa tidak ada unsur kesengajaan dari dirinya.


 6. Minta Video Ditarik demi Ketentraman Kampus dan Publik


Sofian menyatakan akan mengirimkan surat keberatan secara resmi kepada pihak yang menyebarkan video tersebut, termasuk kepada Rismon Sianipar dan rekan-rekan alumni yang terlibat.


Ia meminta agar video ditarik dari publikasi karena berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat dan kampus.


Menurutnya, menjaga ketenangan publik jauh lebih penting ketimbang memelihara kegaduhan dari informasi yang tidak utuh dan menyesatkan.


“Saya berharap video itu ditarik saja.”


7. Keluarkan Surat Pernyataan Sikap, Tegaskan Percaya pada Pernyataan Resmi UGM


Sebagai bentuk tanggung jawab dan klarifikasi resmi, Prof. Sofian Effendi juga mengeluarkan surat pernyataan sikap yang ditandatangani dengan tinta biru.


Dalam surat itu, ia menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM tertanggal 11 Oktober 2022 tentang ijazah Jokowi sudah tepat dan sesuai dengan dokumen resmi.


Isi surat itu menegaskan bahwa dirinya tidak membantah keabsahan ijazah, dan tidak ada tekanan dalam penyusunan surat pernyataan tersebut.


“Saya menyatakan, pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas.”


Dengan surat ini, ia berharap tidak ada lagi spekulasi bahwa dirinya membela salah satu pihak dalam isu politik yang berkembang.


Sumber: Suara


Halaman:

Komentar