Kecewa Berat! Roy Suryo Bongkar Habis Proyek Mobil Esemka Jokowi: Janji Palsu dan Tunggangan Politik?

- Selasa, 15 Juli 2025 | 14:20 WIB
Kecewa Berat! Roy Suryo Bongkar Habis Proyek Mobil Esemka Jokowi: Janji Palsu dan Tunggangan Politik?




MURIANETWORK.COM - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, kembali menjadi sorotan publik setelah secara blak-blakan membongkar cerita di balik proyek mobil SMK dan keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dalamnya.


Dalam sebuah podcast di Forum Keadilan TV, Roy Suryo mengungkap detail yang belum banyak diketahui, mulai dari awal mula keterlibatannya hingga kekecewaan mendalam yang ia rasakan.


Kisah ini, menurut Roy, adalah cerminan dari janji-janji yang tak terpenuhi dan dugaan pemanfaatan proyek nasional untuk kepentingan politik.


Awal Mula dan Harapan di Balik Mobil SMK


Roy Suryo memulai ceritanya dengan mengenang keterlibatannya dalam pengembangan SMK di Indonesia sejak awal tahun 2000-an, khususnya di bidang Teknologi Informasi.


"Keterlibatan saya dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara nasional sejak awal tahun 2000-an, khususnya dalam bidang TI," ungkap Roy Suryo dikutip pada Selasa (15/7/2025).


Program pengembangan mobil nasional yang digagas kementerian melibatkan lima SMK sebagai proyek percontohan, dengan SMK 2 Solo menjadi yang paling menonjol berkat kolaborasi dengan Haji Sukiat dari Kiat Motor. Mobil ini awalnya dikenal dengan nama "Kiat SMK".


Namun, perjalanan proyek ini mulai menunjukkan tanda-tanda perubahan yang mencurigakan. 


Roy Suryo menyoroti penghapusan nama "Kiat" dari mobil SMK, yang ia tuding dilakukan oleh Jokowi.


"Dalam perjalanannya, nama 'Kiat' dihapus dari mobil SMK, yang menurut Roy Suryo dilakukan oleh Jokowi," ujarnya.


Lebih lanjut, ia juga menyinggung insiden terbakarnya bengkel Pak Kiat, dengan nada menyiratkan adanya kesengajaan.


"Bengkel Pak Kiat kemudian terbakar, dengan nada menyiratkan adanya kesengajaan," kata Roy Suryo.


Perjalanan Solo-Jakarta dan Realitas di Balik Layar


Momen peluncuran mobil SMK menjadi salah satu titik penting dalam narasi Roy Suryo. 


Ia mengungkapkan bahwa dirinyalah yang menyusun narasi pidato peluncuran yang kemudian dibacakan oleh Jokowi.


Narasi tersebut bahkan menghubungkan sejarah otomotif Solo dengan mobil pertama di Indonesia.


"Saya membuat narasi pidato untuk peluncuran mobil SMK yang dibacakan oleh Jokowi," jelasnya.


Yang menarik, Roy Suryo juga meluruskan kesalahpahaman publik mengenai siapa yang mengemudikan mobil SMK dari Solo ke Jakarta.


"Roy Suryo mengklarifikasi bahwa dirinyalah yang menyopiri mobil SMK dari Solo ke Jakarta bersama FX Rudi, bukan Jokowi," tegasnya.


Ia menggambarkan mobil SMK sebagai rakitan sederhana, setingkat Toyota Kijang versi lama, namun dengan potensi besar jika dikembangkan.


Meski demikian, perjalanan tersebut tidak mulus, mobil sempat mengalami masalah kopling dan tidak lolos uji emisi awal, memerlukan perbaikan serius.


Kekecewaan dan Kritik Tajam: "SMK Hanya Tunggangan Politik"


Puncak kekecewaan Roy Suryo terlihat jelas ketika ia menilai bahwa proyek SMK hanya dijadikan alat untuk menaikkan popularitas Jokowi.


"Roy Suryo menilai bahwa SMK hanya dijadikan tunggangan oleh Jokowi untuk menaikkan popularitasnya dari Solo ke tingkat nasional," ungkapnya dengan nada kecewa.


Setelah mobil SMK diluncurkan dan popularitas Jokowi melesat, tidak ada tindak lanjut yang jelas mengenai pengembangan SMK, meninggalkan banyak pihak, terutama siswa-siswa SMK, dalam kekecewaan. 


"Janji yang tidak terpenuhi," tambahnya.


Kritik Roy Suryo semakin tajam ketika ia menyoroti pendirian pabrik SMK di Boyolali


Menurutnya, pabrik tersebut hanya mendatangkan mobil dari China dan mengganti logonya, tanpa melibatkan anak bangsa secara signifikan.


"Pendirian pabrik SMK di Boyolali yang menurutnya hanya mendatangkan mobil dari China dan mengganti logonya, tanpa melibatkan anak bangsa secara signifikan," kata Roy Suryo.


Dari sinilah, ia mulai merasakan ada sesuatu yang "berbahaya" dari karakter Jokowi. 


"Roy Suryo mulai merasa ada yang 'berbahaya' dari karakter Jokowi setelah melihat bagaimana SMK diperlakukan," pungkasnya.


Sindiran Melalui Wayang dan Pesan Moral


Sebagai bentuk sindiran terhadap Jokowi, Roy Suryo bahkan menggelar pertunjukan wayang dengan lakon "Petruk Jadi Ratu" yang didalangi oleh Ki Manteb Sudarsono.


Lakon ini, menurutnya, menggambarkan sosok yang awalnya dicintai rakyat namun berubah menjadi zalim setelah berkuasa, sebuah sindiran yang sangat jelas terhadap kepemimpinan Jokowi.


"Lakon ini menggambarkan sosok Petruk yang awalnya dicintai rakyat namun berubah menjadi zalim dan bengis setelah menjadi raja," jelasnya.


Pertunjukan ini kabarnya membuat pihak yang disindir sangat geram.


Meski demikian, Roy Suryo menegaskan bahwa tidak ada kebencian pribadi terhadap Jokowi. 


Ia merasa perlu membongkar hal-hal yang dianggapnya tidak benar demi kepentingan publik.


"Saya menyatakan tidak ada kebencian pribadi terhadap Jokowi, namun saya merasa perlu membongkar hal-hal yang dianggapnya tidak benar demi kepentingan publik," tegasnya.


Ia bahkan mengisyaratkan pernah mengalami serangan metafisik yang ia duga berkaitan dengan gesekannya dengan pihak tertentu.


Podcast ini ditutup dengan pesan moral tentang pentingnya kebenaran dan kejujuran, serta kritik terhadap pengkultusan individu, meninggalkan renungan mendalam bagi para pendengar.


[VIDEO]



Sumber: Suara

Komentar