MURIANETWORK.COM -Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani yang sudah beberapa hari menjadi Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) ternyata belum resmi pensiun dari militer.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, proses pensiun dini Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani sedang berjalan.
“Sedang kita proses pensiun dini,” kata Panglima TNI usai rapat kerja bersama Komisi I DPR RI dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, di Gedung Nusantara II, Komplek DPR RI, Senayan, Rabu 9 Juli 2025.
Panglima TNI memastikan pensiun Mayjen Ahmad Rizal bakal segera diproses.
“Sedang kita proses cepatnya,” sambungnya.
Disinggung mengenai Letjen TNI Novi Helmy Prasetya yang kembali masuk ke TNI setelah lima bulan menjadi Dirut Bulog, Panglima TNI tidak mengatakan secara gamblang.
Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menjadi Dirut Bulog menggantikan Letjen TNI Novi Helmy Prasetya yang memilih melanjutkan karirnya di militer.
“Sudah kan kemarin Pak Novi diminta Panglima untuk bertugas lagi di TNI. Ada dirut baru lagi, iya (Mayjen Ahmad Rizal,” kata Erick Thohir di Gedung Nusantara I, Komplek DPR RI, Senayan, Selasa 8 Juli 2025.
Dikutip dari Wikipedia, Ahmad Rizal merupakan Jenderal TNI bintang dua yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Satgas Bawah Kendali Operasi (BKO) Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan).
Ahmad Rizal yang lahir di Jakarta pada 19 November 1970 merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993
Pada 2021, Ahmad Rizal tercatat pernah menjadi Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Pemilihan Umum dan Penguatan Partai Politik di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Pada 2022, Ahmad Rizal mendapat tugas baru sebagai Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II.
Ahmad Rizal juga pernah diangkat sebagai Staf Khusus Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Sikap Kurang Ajar Silfester Matutina Ancam Babat Kumis Eks Danjen Kopassus, Oegroseno Geram!
Mahfud Tak Percaya Puan Belum Baca Surat Pemakzulan Gibran: Masih Cari Modus Kesepakatan
Sebuah Perbedaan! Maruf Amin 6 Kali Ngantor di Papua, Gibran Batal Karena Ada Agenda Yang Tak Bisa Ditinggalkan
Lari ke Mana Dana Haji Khusus Rp2 Triliun Era Yaqut?