Bareskrim Klaim Asli, Giliran Jenderal Bintang 3 Pertanyakan: Ijazah Jokowi Sah atau Tidak?

- Rabu, 28 Mei 2025 | 12:05 WIB
Bareskrim Klaim Asli, Giliran Jenderal Bintang 3 Pertanyakan: Ijazah Jokowi Sah atau Tidak?




MURIANETWORK.COM - Sosok Jenderal Bintang 3 Susno Duadji turut menanggapi hasil labfor Bareskrim Polri yang mengatakan bahwa ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) identik asli. 


Susno Duadji mantan Kepala Bareskrim (Kabareskrim Polri) era Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri.


"Ini berbicara kadang-kadang mencari asli atau palsu. Asli atau palsu berarti yang ini asli, yang ini palsu. Maka kita bandingkan," kata Susno Duadji saat berbicara dalam program Dua Arah KompasTV, Jumat (23/5/2025).


Turut hadir dalam mantan Menpora Roy Suryo, Kuasa Hukum Jokowi Yakup Hasibuan, dan Guru Besar Hukum Universitas Al-Azhar Suparji Ahmad.


Susno Duadji tidak mempertanyakan soal Ijazah Jokowi asli atau palsu, tetapi ijazahnya sah atau tidak.


"Sekarang yang paling penting itu adalah apakah ijazah yang dipegang Pak Jokowi itu sah apa tidak?" kata Susno Duadji.


Susno Duadji mengatakan, untuk mengetahui sah apa tidak itu adalah institusi yang mengeluarkan, yang paling berwenang memberikan penilaian.


"Tetapi tidak cukup itu saja kalau institusinya mengatakan ya betul itu produk kami terdaftar, ya kami yang mengeluarkan," kata Susno Duadji.


"Maka Polri selaku penyelidik tidak cukup itu. Dibuktikan prosesnya itu benar apa tidak," jelasnya.


Salah satu prosesnya dari pendaftaran. Dari situ bisa dicek apakah Jokowi betul mahasiswa UGM apa tidak pada tahun 1980. 


Ada 10 universitas yang terkenal misalnya UGM, UI, Undip dan sebagainya.


"Dilihat saja di Koran Daerah karena dulu belum ada HP ya. Di Koran Daerah itu namanya Kedaulatan Rakyat. Karena saya pernah di Jogja juga ya," kata Susno Duadji.


"Ada gak nama Pak Jokowi diumumkan di Koran Daerah lulus diterima sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan Tahun 1980?" imbuhnya.


Setelah itu, lanjut Susno Duadji, baru dilihat di buku Induk dan sebagainya, dan sebagaiknya.


"Nah kembali kepada apa yang kita perdebatkan malam ini. Mestinya yang diumumkan itu, dan saya yakin ya, Saya yakin Bareskrim sudah on the track," ujar Susno Duadji.


"Dia (Bareskrim) sudah memeriksa, saksi, memeriksa segala macam.  Baru pada kesimpulan ijazah ini sah. Jadi?" jelas Susno Duadji sambil merentangkan kedua tangannya.


"Belum sampai kesimpulan sah, sah kan ni. Baru identik," timpal Guru Besar Hukum Universitas Al-Azhar Suparji Ahmad.


Susno Duadji Temukan 'Celah'


Sebelumnya, Susno Duadji menanggapi pernyataan Roy Suryo yang menyebut keputusan Bareskrim berdasarkan hasil perasaan, bukan hasil uji laboratorium.


Mulanya Roy Suryo mempertanyakan proses uji laboratorium yang dilakukan Bareskrim Polri terkait keidentikan Ijazah Jokowi.


Menanggapi ini, Susno Duadji menjelaskan bahwa meskinya Bareskrim bisa juga menjelaskan proses uji laboratorium yang dilakukan terkait Ijazah Jokowi.


Lebih lanjut, Roy Suryo mengatakan menghormati keputusan Bareskrim Polri.


"Tapi akan lebih baik lagi kalau ke depan Mabes Polri lebih transparan. Salah satu contoh saja. Misalnya menyelidiki satu lembar gitu ya. Entah itu dikatakan lembar deskripsi atau apa ijazah," kata Roy Suryo.


"Kemudian katanya diraba, kemudian diraba, tintanya dari mesin cetak tekan gitu ya, hand press gitu. Terus kemudian dirasakan. Jadi ini hasilnya bukan hasil laboratorium tapi hasil perasaan. Jadi hanya dirasakan, sayang gitu loh. Udah punya alat-alat canggih, harusnya pakai itu," jelasnya.


Susno Duadji menanggapi pernyataan Roy Suryo tersebut.


"Iya bisa saja Pak Roy katakan begitu. Karena mungkin tidak dijelaskan (Dirtipidum) bagaimana dia menyimpulkan seperti itu," kata Susno Duadji.


'Nah mestinya kalau orang laborat (Pusat Laboratorium Forensik Polri) yang hadir di situ dia akan menjelaskan sehingga pada kesimpulan itu apa? Apa karena diraba, dielus, apakah apa, atau karena dengan teknologi yang ada?" kata Kabareskrim Polri periode 2008-2009.


Pasalnya, lanjut Susno Duadji, Bareskrim Polri sudah mempunyai Pusat Laboratorium Forensik yang sangat bagus tidak kalah dengan Amerika.


"Tapi dijelaskan. Dijelaskan bahwa ini bukan karena dicium, bukan karena diedus, bukan karena ini, tapi kita menggunakan teknologi tingkat tinggi," jelasnya.

 

Sumber: Tribun

Komentar