MURIANETWORK.COM - Kritik keras dari Ulil Absar Abdalla, Ketua PBNU, menuai respons. Kali ini, ia menyoroti kelompok yang secara total menolak aktivitas pertambangan dan memandang alam sebagai sesuatu yang sakral, tak boleh diganggu. Bagi Ulil, pandangan seperti itu perlu dikoreksi.
Alasannya sederhana, tapi kuat. Coba lihat sekeliling. Hampir semua barang yang kita nikmati sehari-hari, dari ponsel, energi, hingga perangkat kerja, punya jejak hasil tambang. Mustahil, menurutnya, menghapus total industri ini dari kehidupan modern.
Namun begitu, Ulil tak lupa menegaskan poin penting. Pertambangan itu boleh, bahkan perlu. Tapi syaratnya jelas: harus taat aturan, jangan sampai merusak lingkungan, dan mitigasi kerusakan wajib dilakukan. Baginya, kekayaan alam Indonesia mineral, emas, nikel, migas adalah anugerah Tuhan yang harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan bangsa.
Tanggapan datang dari Muhaimin Iskandar. Menko Pemberdayaan Masyarakat yang juga Ketum PKB itu menyentil dengan gaya khasnya, penuh satir.
Artikel Terkait
UGM Dituding Berperisai untuk Lindungi Rekam Jejak Akademik Jokowi
Setahun Prabowo: Antara Beban Warisan dan Langkah Diplomasi
Gugatan Ijazah Jokowi Mentah, KIP Tolak karena Telat Prosedur
Prabowo Pacu Pemulihan Pasca-Banjir Sumatra, Bantuan Diterobos Lewat Udara