Karena itulah, ia lantas tak hanya berhenti pada ajakan. Di kesempatan yang sama, Ketum PKB itu mengaku telah bergerak lebih konkret. Ia menyebut sejumlah menteri yang dinilainya punya kaitan langsung dengan persoalan ini.
"Hari ini saya berkirim surat ke Menteri Kehutanan (Raja Juli Antoni), ke Menteri ESDM (Bahlil Lahadalia), ke Menteri Lingkungan Hidup (Hanif Faisol Nurofiq) untuk bersama-sama evaluasi total seluruh kebijakan dan langkah-langkah kita,"
jelasnya. Tujuannya jelas: sebagai wujud komitmen dan kesungguhan pemerintah.
Ia kembali menegaskan filosofi di balik langkahnya itu dengan bahasa yang khas. Bagi Cak Imin, ini soal kesungguhan tobat yang sebenar-benarnya.
"Bahasa NU-nya, taubatan nasuhah. Taubatan nasuhah itu kuncinya satu, evaluasi total policy semua aspek dari sejak kita berpikir melangkah dan berbuat,"
tegasnya.
Lalu ia menutup dengan pernyataan yang cukup mengguncang. "Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri."
Pernyataan terakhir itu seperti sebuah gong yang ditabuh keras. Bukan untuk menakut-nakuti, tapi lebih sebagai alarm peringatan: bahwa kerusakan yang ada sekarang adalah buah dari kelalaian, dan saatnya bertindak dengan kesungguhan baru.
Artikel Terkait
Prabowo Turun ke Genangan Lumpur, Tegaskan Negara Tak Tinggalkan Korban Banjir
MPR Soroti Usulan Status Bencana Nasional untuk Banjir Sumatera, Otoritas Akhir di Tangan Presiden
Perebutan Pengaruh di Tubuh PBNU: Dua Kubu Berebut Dukungan Kiai Sepuh
Banjir Sumatra Bongkar Gudang Kayu Ilegal, Menteri Kehutanan Didesak Bertindak