MURIANETWORK.COM - Kebakaran yang terjadi pada Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) 1 Tower Nusa Indah/14 Site 1A Ibu Kota Nusantara (IKN), Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Rabu (1/10/2025) petang kemarin sekitar pukul 17.03 WITA masih terus dalam penyelidikan.
Namun asal api diduga dari lantai tiga, tepatnya kamar 305 dan 306 dan berasal dari barang yang sebenarnya tidak boleh berada di kamar tersebut.
Kapolres PPU AKBP Andreas Alex Danantara mengungkapkan hal tersebut saat dikonfirmasi Korankaltim.com Kamis (2/10/2025) hari ini.
“Jadi penyebab kebakaran karena ada barang yang tidak diperbolehkan masuk kesana tapi tetap dibawa masuk seperti pemanas air. Kabel colokan untuk charger tanpa izin juga tidak boleh. Api diduga dari lantai tiga, kamar 305 dan 306. Indikasi asal api belum bisa dipastikan, apakah korsleting listrik atau dari pemanas, karena masih dalam tahap penyelidikan,” jelas Andreas.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kerugian material masih dalam proses perhitungan.
Sementara Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) PPU Fernando Simanjuntak menjelaskan, pihak Otorita IKN telah menyiapkan sejumlah peralatan penanganan kebakaran di lokasi, sehingga upaya awal bisa dilakukan sembari menunggu armada pemadam tiba.
“Informasi dari sana, pihak Otorita sudah memiliki peralatan yang bisa digunakan langsung untuk penanganan kebakaran, di samping menunggu armada kami datang dari posko Sepaku. Walaupun jarak dari posko cukup jauh, puluhan kilometer, api sudah bisa ditangani sementara,” kata Fernando.
Dalam penanganan kejadian tersebut, armada dari beberapa posko diturunkan. “Armada kami datang dari posko Sepaku, posko Maridan, posko Sotek dan posko Jenebora. Waktu kami tiba di lokasi, api sudah cukup besar, tapi untungnya peralatan yang ada disana sudah digunakan untuk pertolongan pertama,” tambahnya.
Fernando juga menyoroti keberadaan posko milik Otorita IKN yang belum sepenuhnya bisa difungsikan.
“Pihak Otorita sebenarnya sudah memiliki lima bangunan posko namun kemungkinan personelnya masih terbatas. Berdasarkan informasi, posko-posko tersebut belum sepenuhnya diserahterimakan dari pihak pengembang, sehingga belum bisa berfungsi maksimal,” tutup Fernando.
Sumber: korankaltim
Artikel Terkait
Pengakuan Santri Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Dihukum Bantu Ngecor Bangunan yang Ambruk
3 Hari Terjebak Reruntuhan, Haikal Santri Ponpes Al Khoziny Dievakuasi Selamat
Sikap Puan Maharani Saat Indonesia Raya Disorot Publik, Ini Aturannya!
Hunian Pekerja di IKN Ludes Terbakar, Masyarakat Tak Boleh Nge-Live TikTok