UGM Dibiayai Pajak Rakyat, Akademisi Unas Ingatkan Jangan Tutupi Kasus Ijazah Jokowi

- Minggu, 20 Juli 2025 | 10:25 WIB
UGM Dibiayai Pajak Rakyat, Akademisi Unas Ingatkan Jangan Tutupi Kasus Ijazah Jokowi


MURIANETWORK.COM -
Pengamat Politik dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menyinggung pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terkesan menutupi kebenaran dibalik bergulirnya kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Padahal kata dia, UGM dibiayai dari APBN yang bersumber dari pajak rakyat.

"Menurut saya apa yang keburu viral dari pernyataan (Eks Rektor UGM) Sofian Effendi, ya tidak ada masalah. Dan UGM jangan lupa, itu perguruan tinggi negeri (PTN) dibiayai dari APBN, APBN itu dari pajak rakyat, rakyat ingin mengetahui kasus dugaan ijazah palsu Jokowi ya sudah jangan ditutup-tutupi, buka saja," tegas Selamat kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (19/7/2025).

Menurut Slamet, UGM mesti belajar dari kasus yang juga pernah terjadi di sejumlah negara, salah satunya Nigeria. Ketika itu, Chicago University menolak pernyataan presiden Nigeria bahwa dia lulusan dari universitas tersebut.

"Kalau memang bukan lulusannya, diakui saja dengan segala pembuktian," kata dia.

Ia menilai masyarakat Indonesia sesungguhnya masih memiliki moral yang tinggi, dengan mempertanyakan ijazah Jokowi yang berdasarkan unggahan transkrip nilai oleh Bareskrim Polri hanya sekitar 120 SKS.

"Dan itu tidak mencukupi seseorang menjadi sarjana, itu tingkatnya memang adalah sarjana muda. Jadi mungkin saja Jokowi punya ijazah, tapi ijazah sarjana muda itu pun dengan catatan, apa iya UGM membolehkan seseorang yang memiliki nilai mata kuliah dasar umum E dan D cukup banyak harusnya diulang, kok ini bisa lulus sebagai sarjana muda," ungkapnya.

Tak hanya itu, Selamat menyebut publik tampaknya justru semakin yakin bila ijazah sarjana Jokowi diduga palsu, karena dalam kegiatan reuni lulusan Fakultas Kehutanan tahun 1985, tidak ada yang mengenal Jokowi dan di dalam daftar yudisium UGM tahun 1985 tidak ada nama Jokowi.

"Lulusan tahun 1985 juga menyatakan 'ini foto yang ada di ijazah Jokowi tuh fotonya almarhum Harry Mulyono', bekas adik iparnya yang jadi suami Idayati, adiknya Jokowi yang kemudian setelah suaminya meninggal, dia menikah dengan Ketua MK Anwar Usman itu. Jadi lulusan 1985 juga mengatakan itu fotonya Harry Mulyono apalagi yang mau dibantah," jelasnya.

Dia juga menyatakan, dengan adanya pernyataan dari Sofian maka sentimen terhadap Rismon Sianipar, Roy Suryo, Tifa itu justru semakin positif dan lebih percaya, ketimbang terhadap Jokowi.

"Jadi apa yang dikemukakan oleh Sofian Effendi merupakan petunjuk bagi persoalan hukum ini, bagi penyidik sebenarnya ini poin bagus supaya kemudian tidak ada pihak-pihak yang berkelit, ini harus dibuktikan," tandasnya.

Sumber: inilah

Komentar