Ia bercerita, petugas keamanan mendeteksi ada aktivitas penerbangan drone tak dikenal di sekitar area tambang sekitar pukul 15.30 WIB. Lima anggota TNI dari Batalyon Zeni Tempur 6/Satya Digdaya yang kebetulan sedang latihan di lokasi, turut membantu mengejar operatornya.
“Total ada enam orang yang mengejar pilot drone, satu dari pengamanan sipil dan lima anggota TNI,” jelas Imran.
Tak jauh dari pintu masuk, sekitar 300 meter, mereka menemukan empat WNA yang diduga mengendalikan drone itu. Namun begitu, situasi langsung berbalik panas. Sebelas WNA lainnya tiba-tiba muncul dan langsung melancarkan serangan.
“Para WN China itu membawa empat bilah senjata tajam, air gun, serta alat setrum, lalu menyerang anggota kami,” kata Imran.
Kalah jumlah dan untuk mencegah bentrokan yang lebih buruk, petugas pengamanan dan anggota TNI memilih mundur ke dalam area perusahaan. Akibat keributan itu, satu mobil dan satu sepeda motor milik perusahaan hancur. Pihak perusahaan sudah mengamankan satu bilah senjata tajam sebagai barang bukti dan berkoordinasi dengan polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Artikel Terkait
Anggota TNI Dikeroyok WNA China di Tambang Emas, Anggota DPRD Kalbar: Ini Soal Kedaulatan!
Aksi Brutal WNA China di Tambang Kalbar, TNI Diserang dan Kendaraan Dirusak
GAM Desak PBB dan Uni Eropa Soroti Hambatan Bantuan Banjir Aceh
Dedi Mulyadi Bela Surat Edaran: Ini Darurat Bencana, Bukan Main-Main Hukum