Nissan Proyeksikan Kerugian Besar 275 Miliar Yen di Tahun Fiskal 2025

Nissan Motor Co. menghadapi tantangan berat dengan proyeksi kerugian mencapai 275 miliar yen pada tahun fiskal 2025. Pabrikan otomotif asal Yokohama ini terus berjuang mempertahankan performa di tengah tekanan ekonomi global dan kenaikan tarif Amerika Serikat yang semakin ketat.

Performa Paruh Pertama Tunjukkan Perbaikan

Meski proyeksi tahunan terlihat suram, Nissan justru mencatatkan perkembangan positif pada paruh pertama tahun fiskal (April-September). Dari perkiraan kerugian awal 180 miliar yen, realisasinya hanya minus 30 miliar yen. Pencapaian ini menjadi titik terang bagi perusahaan yang sedang dalam proses pemulihan pasca-pandemi.

Faktor Pendukung dan Tantangan ke Depan

Menurut Jeremie Papin, Chief Financial Officer Nissan, keberhasilan di semester pertama terutama didorong oleh efek sementara dari program penghematan dan efisiensi biaya. Namun, Papin mengakui paruh kedua tahun fiskal akan lebih menantang dengan lingkungan kompetisi yang tetap ketat, ditambah risiko rantai pasokan dan fluktuasi nilai tukar mata uang.

Tekanan Eksternal dan Strategi Nissan

Laporan keuangan Nissan juga menyoroti tekanan eksternal seperti kenaikan tarif impor AS dan penjualan global yang masih lesu. Kombinasi faktor-faktor ini terus menekan margin keuntungan, khususnya di pasar penting seperti Amerika Utara dan Eropa. Kondisi ini memaksa Nissan untuk mengevaluasi ulang strategi ekspansi dan efisiensi sambil mempertahankan momentum di segmen elektrifikasi dan teknologi mobil cerdas.

Langkah-langkah efisiensi yang mulai menunjukkan hasil di paruh pertama memberikan harapan bahwa Nissan masih memiliki peluang untuk melalui masa-masa sulit ini dan bangkit kembali di pasar otomotif global.