Kini, semua itu berakhir. Di final, ia mengalahkan rekan senegaranya, Supanida Katethong, dengan dua game langsung: 21-19 dan 21-7. Dahaga itu akhirnya terlampiaskan.
Usai pertandingan, emosi Intanon tak terbendung. Dia duduk membungkuk di lapangan, menangis. Bukan cuma karena menang, tapi karena ini adalah perpisahan.
Di sisi lain, usianya yang sudah menginjak 30 tahun jadi pertimbangan. SEA Games lebih sering diisi atlet-atlet muda. Waktunya baginya untuk memberi jalan.
Selain di tunggal, Intanon juga sukses membawa tim beregu putri Thailand meraih emas. Itu menjadi medali emas keempatnya di nomor beregu. Sebuah akhir karier SEA Games yang sempurna, penuh dengan air mata kelegaan dan ucapan selamat tinggal.
Artikel Terkait
Rizki Juniansyah Hancurkan Dua Rekor Dunia, Persembahkan Emas untuk Indonesia di SEA Games 2025
Pelukan Pelatih Malaysia Warnai Kemenangan Emas Skateboard Indonesia di SEA Games
Keputusan Berani Sabar-Reza Berbuah Emas SEA Games
Wushu Sumbang Emas ke-46, Trio Fuaiz dan Tjahyadi Sabet Nomor Duilian