Ada keindahan yang memikat dari anggar. Gerakannya lincah, strateginya cerdas, dan ketenangannya di bawah tekanan memang memukau. Tapi bagi saya, olahraga ini bukan cuma soal kecepatan atau teknik semata. Ia adalah sebuah perjalanan batin yang memaksa saya untuk menerima, memahami, dan akhirnya tumbuh.
Yang paling berat itu bukan lawan di depan mata. Setiap kali topeng terpasang dan senjata di genggaman, musuh sebenarnya justru bersembunyi di dalam: rasa takut, keraguan, dan ego yang kadang sulit dikendalikan.
Semua berawal dari ekskul waktu SD. Waktu itu saya benar-benar buta soal anggar. Tapi lama-lama, saya merasa betah. Bunyi 'klik' bilah yang bersentuhan, ritme langkah maju-mundur, bahkan keheningan sesaat sebelum menyerang semuanya punya pesananya sendiri.
Namun begitu, jalan yang saya tempuh tak selalu mulus. Satu kekalahan justru paling membekas, bukan kemenangan. Hari itu, arena terasa lebih dingin dari biasanya. Saat nama saya dipanggil, saya menarik napas dalam dan melangkah. Dalam hati, tekad saya membara: "Ini saatnya buktikan hasil latihan. Saya harus menang."
Nyatanya? Serangan saya gampang ditebak. Setiap tusukan mudah ditangkis. Lawan tak cuma lebih cepat, dia juga jauh lebih tenang. Saya? Fokus buyar begitu melihat selisih skor yang melebar. Akhirnya, ya, saya kalah.
Wasit memberi tanda untuk bersalaman. Dunia seakan diam sejenak. Suara riuh penonton seperti sayup-sayup. Saya buka topeng, jabat tangan lawan, dan coba tersenyum terima kekalahan itu.
Pedih sekali. Bukan cuma karena gagal, tapi lebih karena kecewa pada diri sendiri. Padahal latihan sudah maksimal, berbulan-bulan.
Dalam perjalanan pulang yang kelam, tiba-tiba saya teringat kata-kata Marcus Aurelius dalam Meditations. Dia bilang kurang lebih, kita tak bisa mengontrol apa yang terjadi, tapi kita selalu bisa mengontrol respons kita.
Artikel Terkait
Sorak Gemuruh Sambut Indonesia di Pembukaan SEA Games 2025
Indonesia Siap Sapu Bersih Emas Bulu Tangkis SEA Games 2025?
Timnas U-22 Dihadang Tugas Berat: Menang Telak atau Pulang
Sorotan Ganda: Robi dan Megawati Kibarkan Merah Putih di Pembukaan SEA Games 2025