Di sisi lain, Kesit justru angkat topi untuk permainan Filipina. The Azkals, yang datang tanpa beban status unggulan, tampil jauh lebih rapi dan disiplin. Mereka bertahan dengan solid, penuh determinasi, dan tahu persis bagaimana meredam setiap serangan Indonesia.
“Filipina bukan lawan istimewa, tapi mereka tampil lebih tenang dan lebih disiplin. Mereka punya semangat tinggi untuk mengalahkan Indonesia,” tuturnya.
Kekalahan ini jelas berdampak besar. Filipina malah melesat sebagai juara Grup C dan langsung melaju ke semifinal. Posisi Indonesia? Nah, ini yang jadi persoalan. Garuda Muda kini terperangkap dalam situasi sulit, harus berebut tiket runner-up terbaik jika ingin melanjutkan perjalanan.
Artinya, menang besar atas Myanmar di laga terakhir menjadi harga mati. Tapi itu belum cukup. Nasib mereka juga bergantung pada hasil di grup lain, sebuah kondisi yang tentu tidak ingin dihadapi tim manapun.
Tekanan kini kian membayang. Perjalanan di SEA Games 2025 ini benar-benar di ujung tanduk.
Artikel Terkait
Timnas Voli Putri Indonesia Siap Hajar Myanmar, Sore Ini di SEA Games 2025
Uji Nyali di Hari Pertama: Sembilan Wakil Indonesia Langsung Turun di SEA Games 2025
Arsenal Sempurna, Madrid Terseok: Liga Champions 2025/26 Memanas di Matchday Keenam
Kemenangan Tak Redam Kekecewaan Pelatih Persma, Beberapa Pemain Terancam Dicoret