Pertemuan ini juga membahas percepatan revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran. Kementerian P2MI akan memimpin sektor ini dengan sistem terintegrasi dari hulu ke hilir, yang sedang disusun dalam Grand Design perlindungan PMI yang lebih komprehensif.
Pentingnya Pendidikan Vokasi untuk Daya Saing Global
Langkah kolaborasi ini diambil untuk memastikan Pekerja Migran Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global. Pendidikan vokasi menjadi kunci dalam memanfaatkan bonus demografi dan menciptakan tenaga kerja produktif, mengacu pada kesuksesan negara seperti Filipina yang memiliki remitansi tinggi.
Dukungan Penuh Indonesian Business Council (IBC)
Sofyan A. Djalil menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan kesiapan IBC untuk mendukung upaya pemerintahan Prabowo-Gibran. IBC akan membantu dari sisi konsep dan advokasi untuk mewujudkan target 500 ribu pekerja migran, sekaligus mendorong mobilisasi tenaga kerja, terutama menjelang Hari Migran Internasional pada 18 Desember.
Kolaborasi strategis ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pekerja migran tetapi juga memperkuat kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional melalui peningkatan remitansi.
Artikel Terkait
Trump Desak Wali Kota Baru NYC Zohran Mamdani Lebih Hormat: Anda Mulai dengan Cara Salah
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kronologi, Motif Pelaku, dan Respons Tokoh
Ledakan SMAN 72 Jakarta: 54 Korban, Terduga Pelaku Didapat, Situasi Kondusif
Gubernur Pramono Anung Janji Tanggung Biaya Pengobatan Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta