Tanggul Jebol di Jakarta Selatan: Penyebab, Lokasi, dan Rencana Perbaikan
Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melaporkan lima insiden tanggul jebol dan tiga kejadian tanggul longsor di wilayah Jakarta Selatan pasca hujan sangat lebat. Sebagai langkah darurat, Dinas SDA segera membangun tanggul sementara menggunakan material karung pasir untuk menahan limpasan air dan mencegah banjir yang lebih luas.
Penanganan Darurat dan Rencana Perbaikan Permanen
Sekretaris Dinas SDA DKI, Hendri, menyatakan bahwa timnya telah diterjunkan ke semua titik kerusakan. Fokus utama adalah mencegah limpasan air masuk ke pemukiman warga. Selain karung pasir, dilakukan juga pemasangan crucuk kayu dolken di lokasi tanggul yang longsor. Khusus untuk lokasi di Jalan Adityawarman, rencananya akan dibangun turap permanen untuk memperkuat struktur tebing sungai.
Perbaikan fisik permanen diperkirakan memakan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan, tergantung pada kondisi cuaca dan ketinggian muka air di lapangan.
Penyebab Kerusakan Tanggul di Jakarta
Kerusakan infrastruktur ini disebabkan oleh tingginya debit air di sejumlah sungai, termasuk Kali Krukut, Kali Mampang, dan PHB Pulo. Kapasitas sungai dan tinggi tanggul yang ada tidak mampu menahan tekanan debit air yang luar biasa. Sementara itu, longsoran tanggul terjadi akibat proses pengikisan (erosi) dinding tanggul oleh curah hujan ekstrem.
Artikel Terkait
Popnas & Peparpenas 2025 Dibuka: 5.783 Atlet Dapat Tiket Gratis Monas & Ancol
Gerakan Pangan Murah Polres Pelalawan Ludeskan 7 Ton Beras Sambut HUT Ke-26
Hasil Tes Narkoba Onad Positif Amfetamin dan THC: Kondisi Sehat, Status Hukum Menanti
Bono Fun Run 2025 Sukses Digelar, Promosikan Wisata Ombak Bono di Pelalawan