Untungnya, kerusakan yang ditimbulkan tidak sampai meluas ke seluruh rumah. "Yang di lantai atas aja, itu gudang sama di atas itu atap sedikit kepentok sayap pesawatnya," imbuhnya sambil menunjuk.
Lalu, dari mana asal usul sayap pesawat itu? Menurut keterangan Kepala Desa Pondok Udik, M Sutisna, benda itu berasal dari sebuah gudang penyimpanan atau biasa disebut 'kuburan' pesawat bekas yang lokasinya tak jauh dari sana.
"Pada hari ini, Senin tanggal 29 Desember, telah terjadi musibah yang diakibatkan dari adanya puting beliung," jelas Sutisna di lokasi kejadian.
"Dampak tersebut diakibatkan salah satunya dari bangkai pesawat, yang kurang lebih 300 meter ini terbang, menimpa kepada rumah warga kami."
Dia memastikan, bagian yang terbang itu adalah potongan sayap. "Kalau kita melihat daripada hal tersebut, ini bagian daripada sayap. Potongan sayap pesawat yang ada di kuburan pesawat tersebut, terbawa angin puting beliung."
Jadi, begitulah kejadiannya. Sebuah fenomena cuaca ekstrem di Bogor bukan cuma membawa hujan dan angin, tapi juga 'hadiah' tak terduga berupa serpihan pesawat yang melayang sejauh tiga ratus meter. Warga setempat pun pasti tak akan mudah melupakan hari itu.
Artikel Terkait
Gempa Dangkal Magnitudo 4.0 Guncang Melonguane Dini Hari
Longsor di One-one, Warga Terjebak di Tengah Hujan Tak Kunjung Reda
Restoran hingga Mal Wajib Bayar Royalti Lagu, Begini Mekanismenya
Mogadishu Bergolak, Israel Akui Kemerdekaan Somaliland