Malam Tahun Baru Jakarta: Drone Gantikan Kembang Api, Dana Hiburan Disalurkan untuk Korban Bencana

"Saya harus klarifikasi, tema kita tahun baru hari ini adalah 'Jakarta untuk Indonesia'. Awalnya kita punya tema 'Jakarta untuk Sumatera', ternyata bencana pun terjadi di luar Sumatera," kata Rano.

Konsep keprihatinan ini juga diwujudkan dengan menggalang donasi. Dana yang terkumpul dari seluruh panggung hiburan nantinya akan disalurkan untuk korban bencana. Rano menekankan, fase pascabencana seringkali justru fase yang paling berat bagi para korban.

"Nah artinya 197 juta donasi yang ada hari ini dan nanti ditambah di akhir tahun baru, semua panggung-panggung kita, bisa langsung kita donasi. Karena yang paling berat dihadapi oleh saudara-saudara kita adalah pascabencana," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, beberapa pemerintah daerah telah mengirimkan surat permohonan bantuan langsung ke Pemprov DKI. Permohonan itu tentu ditanggapi, meski dengan cara mereka sendiri. Rano dan Gubernur Heru Budi Hartono memilih untuk tidak langsung datang ke lokasi bencana.

"Tidak niat takabur kami, tapi hampir ada beberapa kabupaten kota yang telah mengirimkan surat permohonan bantuan kepada Pemprov DKI. Kita bantu. Cuma memang kita tidak berkunjung ke sana," ujar Rano.

Alasannya sederhana: agar tidak merepotkan pemerintah setempat yang sedang fokus menangani darurat.

"Saya juga bicara Pak Gub, 'Pak Gub silakan kalau mau ke Sumatera'. 'Bang biar kita bantu dari jauh saja.' Karena kadang-kadang kalau kita hadir di tengah masyarakat, malah membuat pemerintah daerah menjadi repot dengan kehadiran kami," sambungnya.

Inti dari perayaan nanti, menurut Rano, adalah doa. Di tengah hiruk-pikuk panggung hiburan, akan ada momen doa bersama yang melibatkan pemuka lintas agama. Sebuah pengingat bahwa di balik sukacita menyambut tahun baru, ada duka yang perlu dirawat bersama.

"Jadi artinya, Bapak-Ibu sekalian, tahun baru besok kita rayakan tapi dalam keprihatinan. Tidak ada kembang api, tapi tetap kita harus berdoa. Karena itu, kita akan mengadakan doa lintas agama di tengah-tengah sentra Jakarta," pungkas Rano Karno.