Di perairan internasional lepas pantai Venezuela, personel Amerika Serikat kembali melakukan aksi penyitaan kapal. Ini sudah yang kedua kalinya dalam beberapa pekan terakhir. Tindakan ini, menurut sejumlah analis, tak lepas dari tekanan yang kian mengeras dari pemerintahan Trump terhadap Caracas.
Seperti dilaporkan CNN, operasi itu terjadi pada hari Sabtu (20/12). Momentumnya berdekatan dengan pengumuman Trump soal 'blokade' untuk kapal-kapal tanker minyak yang terkena sanksi, yang berani masuk atau keluar dari Venezuela. Meski begitu, ada hal menarik dari kapal yang disita kali ini.
Kapal tersebut ternyata bukan kapal yang berada di bawah sanksi AS. Kapal tanker berbendera Panama itu sedang mengangkut minyak asal Venezuela, dengan rencana tujuan akhir di Asia. Berbeda dengan penyitaan sebelumnya pada 10 Desember terhadap kapal tanker besar bernama Skipper yang memang sudah kena sanksi karena dianggap terkait Iran.
Yang mencolok, operasi Sabtu itu berjalan tanpa perlawanan. Awak kapal tanker sama sekali tidak menentang ketika personel AS naik dan mengambil alih kendali.
Artikel Terkait
Sikap Terbuka Tito Karnavian: Empati sebagai Fondasi Komunikasi Bencana
Bakso Hangat dan 150 Sumur Bor: Upaya Nyata Polda Ringankan Beban Korban Banjir Sumbar
25 ABK Selamat Dievakuasi, Delapan Rekan Masih Hilang di Perairan Tanggamus
Tito Resmikan Huntap Sibolga, Wujudkan Perintah Presiden untuk Pemulihan Korban Bencana