Merespon bocoran itu, Ketua PBNU Prof Moh Mukri angkat bicara. Ia menegaskan dengan jelas bahwa forum Lirboyo adalah forum kultural. Artinya, hasil pembahasannya tak bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan resmi di tubuh PBNU.
Di sisi lain, Mukri tetap menyatakan penghormatan pada pertemuan para kiai itu. Hanya saja, ia mengingatkan bahwa NU punya mekanisme organisasi yang sudah baku. Aturannya jelas, tegas, dan berjenjang untuk hal-hal strategis.
Penegasan terakhirnya tegas: PBNU akan tetap berpegang pada AD/ART NU sebagai kompas utama menghadapi dinamika apa pun. Bagi Mukri, di sanalah marwah organisasi ini dijaga.
“Semua harus kembali ke mekanisme organisasi. Di situlah marwah NU dijaga,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Korea Utara Gebrak Meja, Tuding Jepang Lampaui Garis Merah dengan Ambisi Nuklir
22 Desember: Dari Hari Ibu hingga Hari Persatuan, Satu Tanggal dengan Seribu Makna
Program Makan Bergizi Tetap Berjalan Meski Sekolah Libur, BGN Siapkan Opsi Penyaluran
Jembatan Darurat di Gayo Lues Selesai dalam Lima Hari, Warga Kembali Beraktivitas