Pemerintah pusat dan daerah hadir penuh menangani dampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Itulah penegasan Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian. Bantuan yang diberikan tak tanggung-tanggung, mulai dari anggaran, logistik, hingga percepatan pembangunan rumah tetap untuk korban.
Dalam konferensi pers di Posko Bencana Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Tito merinci langkah-langkah yang telah diambil. Konferensi itu digelar bersama Menko PMK, Panglima TNI, dan Kapolri.
Dari pusat, Presiden Prabowo Subianto mengarahkan penyaluran Belanja Tidak Terduga (BTT) senilai Rp 268 miliar. Dana itu sudah diterima oleh tiga provinsi dan 52 kabupaten/kota yang terdampak.
Namun begitu, yang menarik perhatian adalah gelombang solidaritas dari daerah lain. Rupanya, bencana di Sumatera ini menyatukan banyak pihak di luar wilayah terdampak.
Bantuan mengalir deras. Kalimantan Timur menyumbang Rp 7,5 miliar, disusul Jawa Barat Rp 7 miliar. Ada juga Jawa Timur Rp 5 miliar, Sulawesi Selatan Rp 4 miliar, serta DKI Jakarta yang menyalurkan Rp 3 miliar langsung ke Lhokseumawe plus logistik.
Masih panjang daftarnya. Dari Sumatera Selatan datang bantuan barang senilai Rp 2,6 miliar, Bengkulu Rp 4,3 miliar, lalu Kalimantan Tengah, Banten, NTT, dan daerah lainnya. Belum lagi dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten yang dipimpin Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, yang turun langsung dengan bantuan sekitar Rp 5 miliar.
Artikel Terkait
Langit Pandeglang Merah Membara, BMKG Pastikan Bukan Pertanda Bencana
Dari Ancaman Jadi Pelopor: Joki Puncak Dilibatkan Atasi Macet
475 Personel Siap Kawal Nataru di Apel Gelar Operasi Lilin Jaya 2025
Megawati Ingatkan Keluarga Siapkan Tas Darurat untuk Bertahan Tiga Hari