Kabut pagi masih menyelimuti pepohonan ketika sekelompok pelari dari komunitas 'Green Policing Runners' tiba di Taman Wisata Alam Buluh Cina, Kampar. Kunjungan mereka bukan sekadar untuk olahraga, tapi juga bagian dari kampanye nyata menyelamatkan hutan rumah bagi gajah-gajah Sumatra.
Kedatangan mereka langsung disambut oleh Kepala Resort TWA Buluh Cina, Nifrigon. Kawasan seluas hampir seribu hektare ini, jelasnya, adalah salah satu benteng konservasi penting di Riau.
"Dalam pengelolaannya, salah satu upaya untuk menarik minat pengunjung sekaligus memberikan edukasi konservasi adalah dengan menghadirkan gajah binaan di kawasan ini," ujar Nofrigon, Kamis (18/12/2025).
Menurutnya, awalnya cuma ada sepasang gajah binaan di sini: Robin si jantan dan Ngatini si betina. Namun, pasangan ini kemudian dikaruniai anak. Namanya Dona, yang kini sudah jadi ikon tersendiri bagi taman wisata ini.
"Alhamdulillah, gajah-gajah ini sempat melakukan breeding di sini, dan lahirlah Dona. Kami berharap keberadaan gajah binaan ini dapat menjadi sarana edukasi sekaligus menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap satwa dan lingkungan," tambahnya penuh harap.
Artikel Terkait
Tragedi Jet Pribadi di Carolina Utara: Seluruh Penumpang, Termasuk Mantan Pembalap NASCAR, Tewas
Buronan Pemerkosa Remaja Disabilitas di Mamuju Akhirnya Ditangkap di Hutan
Bupati Bekasi Diamankan KPK dalam OTT Beruntun
Hujan Lebat Landa Dubai, Warga Diimbau Tak Keluar Rumah