"Jangan sampai nanti korban berjatuhan lagi hanya karena kita lengah," jelasnya.
Masalahnya jadi makin pelik karena ancaman ini berbarengan dengan rencana arus mudik Natal dan Tahun Baru. Situasi ini, dalam pandangannya, butuh perhatian ekstra. Bukan cuma di daerah rawan bencana alam, tapi juga di titik-titik penumpukan arus mudik yang berpotensi kacau jika diterpa cuaca ekstrem.
"Pemerintah harus fokus. Libatkan semua pihak untuk mengantisipasi bencana," tutur Andi.
Intinya, pemerintah diminta serius. Jangan anggap remeh peringatan itu. Harapannya, dengan pergerakan yang cepat, dampak terburuk dari siklon-siklon ini bisa diredam.
"Iya, jangan diremehkan. Kami sudah sampaikan ke BMKG, untuk wilayah berpotensi besar, informasinya harus dimasifkan," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani telah membeberkan adanya tiga siklon itu. Ada Siklon Bakung di barat daya Lampung yang meski menjauh, statusnya justru naik dari kategori 1 ke kategori 2.
Lalu, ada Bibit Siklon 93S yang terpantau di sekitar Bali, Nusa Tenggara, hingga Jawa Timur. Tak ketinggalan, Bibit Siklon 95S mengawang di selatan Papua. Keadaan yang, oleh para ahli, disebut perlu diwaspadai betul.
Artikel Terkait
Bibit Badai 93S Menguat, Jawa-Bali Siaga Hujan Lebat dan Angin Kencang
HNW Soroti Substansi Makan Bergizi Gratis: Jangan Cuma Urusan Baju Power Rangers
KPK dan BPK Buru Data Kerugian Negara di Arab Saudi, Telusuri Aliran Dana Kuota Haji
Mendagri Tito Beri Tenggat Gubernur Tentukan Upah Minimum 2026