Di penghujung rapat evaluasi kinerja Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan tahun 2025, Menteri Agus Andrianto menyampaikan sebuah angka yang cukup signifikan. Lebih dari 1.690 narapidana telah dipindahkan ke lapas super maksimum di Nusakambangan, Jawa Tengah. Pemindahan ini bukan tanpa tujuan.
“Sampai saat ini sudah lebih dari 1.690 orang kita pindahkan ke Nusakambangan,” ujar Agus di sebuah hotel di Jakarta Selatan, Selasa lalu.
Namun begitu, dia langsung memberikan peringatan keras. Suasana rapat yang sebelumnya evaluatif, berubah menjadi serius. Agus secara khusus mengingatkan para petugas di pulau itu untuk benar-benar waspada.
“Saya ingatkan, teman-teman yang di Nusakambangan, jangan sampai nanti peredaran narkoba, penipuan, pengendaliannya, pindah ke Nusakambangan,” tegasnya.
Peringatan itu diulanginya dengan nada yang lebih berat. Intinya jelas: upaya memutus mata rantai kejahatan dari dalam lapas jangan sampai justru berpindah lokasi. Nusakambangan, yang seharusnya menjadi solusi akhir, tidak boleh berubah menjadi masalah baru.
“Saya ulangi, jangan sampai upaya kita untuk mengurangi peredaran narkotika dan penipuan dari lapas yang sudah kita indikasikan sebagai tempat mereka melakukan kegiatannya, kita upayakan untuk cegah, justru terjadi di Lapas Nusakambangan,” sambung Agus.
Di sisi lain, Menteri juga mengakui sudah ada banyak kemajuan dan kegiatan positif yang digarap di sana. Dia meminta semua pihak menjaga betul kondisi itu. Nada bicaranya sedikit berubah, lebih mengharap.
“Di Nusakambangan sudah banyak itu kegiatan-kegiatan yang kita kerjakan di sana. Nanti pasti akan bisa kita nikmati, pegawai-pegawai di sana akan menikmati. Jadi tolong jaga betul,” tuturnya.
Artikel Terkait
Tiga Petinggi Petro Energy Divonis Bui, Negara Rugi Rp 958,5 Miliar
Dari Ladang ke Lencana: Kisah Dua Perwira Polisi yang Tak Kenal Menyerah
Yaqut Diperiksa KPK, Aliran Dana Kuota Haji Jadi Sorotan
Bocah 9 Tahun Tewas Ditikam di Rumahnya Sendiri di Cilegon