Banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam Aceh Tamiang tak hanya menyisakan duka. Dalam situasi kacau balau itu, muncul sebuah keputusan darurat dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Mereka melepas sejumlah warga binaan dari lembaga pemasyarakatan yang terendam. Tujuannya jelas: menyelamatkan nyawa dari amukan air yang telah merenggut ribuan jiwa.
Namun, yang terjadi kemudian justru di luar dugaan. Alih-alih menghilang, banyak dari mereka malah terjun langsung membantu korban bencana.
Menteri Agus Andrianto mengaku mendapat laporan itu. Dalam rapat penutupan di sebuah hotel Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2025), ia menyebut kontribusi mereka sangat berarti.
Ia bahkan meminta agar para warga binaan itu tidak buru-buru dicari. Biarkan mereka dulu, katanya, membantu keluarga dan warga sekitar yang sedang berjuang memulihkan diri.
Artikel Terkait
Sidang Perdana Cerai Atalia-Ridwan Kamil Digelar, Ruang Sidang Sepi Tanpa Kehadiran Pasangan
Hakim Konstitusi Putuskan Nasib Gugatan Ariel NOAH dan Armand Maulana Soal UU Cipta
Bencana di Sumatra, Arsip Negara Jangan Sampai Jadi Korban
KKP Pertahankan Gelar Informatif untuk Ketujuh Kalinya