"Sesampainya di tanjakan Wedi Ireng, kendaraan tersebut mengalami dugaan rem blong di jalan menurun. Pengemudi kemudian membanting setir ke kanan, namun kendaraan justru terperosok dan jatuh ke bawah jalur," kata Chelvin.
Jalur menurun yang berkelok-kelok itu memang dikenal tricky. Saat rem tak berfungsi, pilihan pengemudi sangat terbatas. Upaya menyelamatkan kendaraan dengan membanting setir justru berakhir fatal.
Korban jiwa pertama, seorang perempuan berinisial ASI (70), tewas di tempat kejadian. Dia warga Kota Malang. Sedihnya, saudara kandungnya, ASA (70), yang sempat dilarikan dengan harapan bisa diselamatkan, akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.
Kecelakaan ini kembali menyoroti keselamatan di jalur wisata pegunungan. Medan yang menantang butuh kewaspadaan ekstra dan kondisi kendaraan yang benar-benar prima. Sayangnya, bagi dua nenek tersebut, peringatan itu datang terlambat.
Artikel Terkait
Setahun Berbenah, ASDP Raih Predikat Informatif dari KIP
Bayi 6 Bulan Tewas Dibanting Ayah Kandung di Ciputat
Ukraina Klaim Hancurkan Kapal Selam Rusia dengan Drone Bawah Laut
Aceh Minta Bantuan PBB untuk Tangani Banjir, DPR Ingatkan Pentingnya Koordinasi Pusat