Polri Gandeng Raja Jalanan, Ojol Jadi Duta Keselamatan Lalu Lintas

- Senin, 15 Desember 2025 | 09:05 WIB
Polri Gandeng Raja Jalanan, Ojol Jadi Duta Keselamatan Lalu Lintas

Korlantas Polri punya ide baru yang cukup menarik. Mereka menggandeng komunitas ojek online sebagai mitra untuk ikut jaga keamanan dan ketertiban di jalan raya. Gagasan ini dinamai Duta Komunitas Ojol, yang intinya menjadikan para pengemudi ojol sebagai pelopor keamanan dan kelancaran lalu lintas. Semua ini berangkat dari arahan langsung Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang mendorong kolaborasi dengan masyarakat.

Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, punya alasan kuat. Menurutnya, para pengemudi ojol itu layaknya "raja jalanan". Mereka nyaris 24 jam berkutat di jalanan, sehingga paham betul dinamika lalu lintas mulai dari titik macet kronis sampai lokasi yang rawan kecelakaan.

"Pengemudi ojek online adalah pihak yang paling sering berada di jalan. Mereka tahu betul kondisi lalu lintas di lapangan. Karena itu, kami menggandeng komunitas ojol sebagai mitra strategis untuk bersama-sama mencari solusi dan membangun budaya tertib berlalu lintas," kata Irjen Agus, Senin (15/12/2025).

Jadi, ide pembentukan duta ini bukan sekadar wacana. Ini dianggap sebagai langkah konkret untuk menjalankan perintah atasan. Kapolri sendiri menekankan, keselamatan lalu lintas tak bisa hanya mengandalkan tilang dan penegakan hukum semata. Perlu ada edukasi, keteladanan, dan yang paling penting: keterlibatan aktif dari masyarakat.

"Ini menjabarkan perintah Kapolri agar Polri hadir secara humanis, mengajak masyarakat menjadi bagian dari solusi. Keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab bersama," tegas Irjen Agus.

Lantas, apa peran mereka nanti? Duta Komunitas Ojol ini akan direkrut dari pengemudi yang ditunjuk atau sukarela. Tugasnya mewakili komunitas dan masyarakat luas dalam urusan lalu lintas. Mereka diharapkan jadi teladan dengan mematuhi aturan, melakukan sosialisasi ke sesama pengendara, dan membantu Polri mengidentifikasi titik-titik rawan gangguan atau pelanggaran.

Harapannya jelas. Dengan sinergi seperti ini, budaya tertib berlalu lintas bisa tumbuh dari dalam komunitas itu sendiri. Pada akhirnya, targetnya adalah meningkatkan keselamatan, ketertiban, dan kelancaran arus lalu lintas di seluruh Indonesia. Sebuah langkah kolaboratif yang patut dicermati hasilnya.

Komentar