tambahnya singkat.
Juru bicara Pentagon, Sean Parnell, memberi sedikit gambaran lain. Katanya, serangan terjadi justru ketika para tentara sedang mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemimpin kunci. Tujuannya untuk mendukung operasi kontra-terorisme. Sementara itu, utusan AS untuk Suriah, Tom Barrack, menyebut sasaran empuk penyerangan adalah patroli gabungan antara AS dan Suriah.
Soal identitas prajurit yang gugur, Parnell memastikan itu akan dirahasiakan dulu. Keluarga mereka harus diberi tahu terlebih dahulu.
Ini adalah insiden pertama yang tercatat sejak situasi politik di Suriah berubah drastis. Pasukan kelompok Islamis berhasil menggulingkan Bashar al-Assad setahun lalu, dan sejak itu hubungan dengan Amerika mulai kembali dirajut. Namun, perdamaian itu ternyata rapuh.
Di sisi lain, kantor berita negara Suriah, SANA, mengutip sumber keamanannya sendiri. Mereka melaporkan bahwa dalam serangan itu, beberapa tentara AS dan dua anggota militer Suriah mengalami luka-luka.
Rupanya, para prajurit itu sedang melakukan semacam tur lapangan bersama di Palmyra. Kota bersejarah itu punya catatan kelam, pernah lama dikuasai oleh kelompok ISIS. Sekarang, bayang-bayang teror itu sepertinya belum benar-benar hilang.
Artikel Terkait
Prabowo Genjot Sawit Papua untuk BBM, Legislator Ingatkan Jaga Hutan
172 Warung Remang-Remang di Bantaran Kalimalang Dibongkar Habis
Sidang Perdana Cerai Atalia-Ridwan Kamil Digelar Tanpa Kehadiran Pasangan
Pramono Anung Pasang Tugas Berat untuk KPID DKI di Era Banjir Informasi