"Akhirnya, pihak keluarga wanita lagi yang bertanggung jawab. Mereka memberikan jaminan pengganti, berupa sertifikat tanah, kepada tetangga tersebut," jelasnya.
Lalu, uang hasil gadai mobil tadi digunakan untuk apa? Ternyata, sebagian besar dibagikan langsung ke tamu undangan. Dalam resepsi yang ramai itu, Mbah Tarman disebut-sebut membagikan uang Rp 100 ribu kepada setiap orang yang hadir. Total yang dibagikan mencapai Rp 30 juta. Gestur itu, menurut polisi, menjadi salah satu cara untuk meyakinkan semua pihak tentang keseriusan dan 'kecakapan' Mbah Tarman.
"Itu fakta. Mungkin itu yang membuat warga dan keluarga Shela yakin, sehingga cek fantastis senilai Rp 3 miliar itu dianggap bisa dicairkan. Padahal, nyatanya cek itu palsu dan tak mungkin diuangkan," tambah Ayub.
Menariknya, pihak rental mobil memilih jalur damai. Dua hari pasca pernikahan, mereka melacak dan menemui Mbah Tarman. Alih-alih melaporkan ke polisi, mereka hanya meminta mobilnya dikembalikan. Kasus gadai mobil antar warga ini pun akhirnya terungkap ke permukaan.
Artikel Terkait
Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus Usut Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Kebakaran Hanguskan Kios Buah di Pasar Induk Kramat Jati
30 Ton Bantuan UEA Tiba di Medan, Disambut Harapan Kerja Sama
Korupsi Menggerogoti Transisi Energi, Target Net Zero Terancam