Lalu, bagaimana dengan madrasah? Jumlahnya lebih banyak lagi. Ada 325 madrasah di 14 wilayah yang terdampak. Rinciannya, 238 rusak ringan, 63 rusak sedang, dan 16 lainnya rusak berat. Mirisnya, enam madrasah dilaporkan hilang dan dua bangunan lainnya roboh.
Di sisi lain, institusi lain yang berfungsi mencatat pernikahan warga juga tak berdaya. Sebanyak 74 Kantor Urusan Agama (KUA) ikut terdampak. Sebagian besar, 39 unit, rusak ringan. Tapi ada 29 yang rusak sedang, lima rusak berat, dan satu KUA Puteri Betung di Gayo Lues dinyatakan hilang.
Yang menarik, dampaknya ternyata menyentuh semua lapisan umat beragama. Rumah ibadah yang terdampak mencapai 519 unit di 15 daerah. Kerusakannya beragam, mulai dari ringan hingga berat. Bahkan, delapan roboh dan satu lagi hilang. Tempat ibadah yang terdampak ini mencakup masjid, gereja Kristen, gereja Katolik, hingga vihara.
Gambaran ini jelas menunjukkan betapa luasnya jangkauan bencana ini. Bukan hanya soal infrastruktur umum, tapi juga pusat-pusat pendidikan dan keagamaan yang menjadi penopang kehidupan masyarakat Aceh.
Artikel Terkait
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 1.016 Jiwa, 212 Masih Hilang
Solidaritas Tangerang: Konser Amal Kumpulkan Rp 822 Juta untuk Korban Bencana
Kepanikan Melanda Bondi, 10 Tewas dalam Rentetan Tembakan
Pamor Persada Rayakan Seperempat Abad dengan Bakti Sosial