Dari Sarang Narkoba ke Taman Belajar: Kisah Polwan Tarakan Ubah Wajah Selumit Pantai

- Rabu, 10 Desember 2025 | 17:20 WIB
Dari Sarang Narkoba ke Taman Belajar: Kisah Polwan Tarakan Ubah Wajah Selumit Pantai

Kekhawatiran Juani terbukti. Beberapa anak ternyata sudah dipakai sebagai kurir atau mata-mata oleh para pengedar. "Miris bagi kami mendengar hal itu," ucapnya. Interaksi pun semakin intens. Juani dan kawan-kawan mengajak anak-anak itu untuk rajin mengaji di Masjid Al Ma'ruf. Antusiasme mereka tinggi, sekitar 80 anak rutin datang.

Tapi masalah lain muncul. Banyak yang tak punya seragam mengaji, sehingga malu dan enggan datang. Juani pun memutar otak. Setelah berkomunikasi dengan Baznas Kota Tarakan, bantuan pun mengalir. Kini, anak-anak bisa mengaji tanpa terbebani biaya.

Di sisi lain, dukungan juga datang dari pimpinan. Bahkan, sebuah Warung Kamtibmas dibangun di sana sebagai pusat kegiatan. Tempat itu jadi ruang untuk pelatihan menari, menyanyi, dan beragam kreasi seni lainnya. Hasilnya? Perubahan nyata.

"Alhamdulillah sekarang untuk kegiatan narkobanya sendiri lambat laun berkurang," tutur Juani dengan lega. Dia memperkirakan penurunannya mencapai 80%. Kawasan yang dulu rawan, kini jauh lebih kondusif.

Atas seluruh dedikasinya, Polda Kalimantan Utara mengusulkan Iptu Juani Aing untuk penghargaan Hoegeng Corner 2025. Sebuah pengakuan untuk upaya keras mengubah sebuah kampung dari dalam, dengan cara merangkul, bukan menghakimi.

"Mudah-mudahan kegiatan yang sudah kita lakukan kemarin itu bisa konsisten kita lakukan beriringan dengan tugas pokok di kantor," imbuhnya penuh harap.


Halaman:

Komentar