Dalam mengelola unjuk rasa, Polri punya senjata rahasia: polwan negosiator. Kehadiran mereka di lapangan diyakini bisa meredakan ketegangan dan menciptakan suasana yang lebih kondusif. Bukan tanpa alasan.
Menurut sejumlah sumber di internal kepolisian, Rabu (10/12/2025), peran ini sengaja dikedepankan. Bahkan, polwan negosiator dilibatkan sejak tahap paling awal, mulai dari rapat persiapan bersama Sabhara, Intelijen, hingga Propam di tingkat polres. Ini semua bagian dari upaya transformasi menuju Polri yang Presisi.
Lalu, kemampuan apa saja yang harus dimiliki? Seorang negosiator dari tim Pengendalian Massa wajib menguasai dua hal utama.
Pertama, jadi fasilitator. Artinya, mereka harus bisa berpikir dan bertindak cepat, melihat masalah dari berbagai sudut. Intinya, menjadi jembatan komunikasi antar pihak yang berselisih.
Artikel Terkait
BMKG Peringatkan Potensi Turbulensi dan Gelombang Tinggi Jelang Libur Akhir Tahun
Danantera: Saat Negara Beralih dari Regulator Jadi Investor Strategis
KAI Gelar Flash Sale Tiket Eksekutif, Diskon 20% Hanya untuk Satu Hari
Aksi Pecah Kaca Mobil di Cibinong, Pelaku Kabur Naik Motor