Di ruang kendali RTMC Polda Metro Jaya yang dipenuhi layar monitor, Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho menyampaikan tekadnya. Ia berkomitmen memperkuat penegakan hukum lewat kamera e-TLE, namun dengan satu pesan utama: wajah Polantas harus tetap humanis. Menurutnya, kedua hal itu harus berjalan beriringan.
"Kami akan mengubah wajah Polantas itu yang humanis, yang bermasyarakat, yang dekat dan diterima di tengah masyarakat," ujar Agus, Senin (8/12/2025).
"Ini harapan kita semua. Atensi Bapak Kapolri juga jelas: layani masyarakat dengan ikhlas, layani dengan humanis."
Peninjauan kondisi lalu lintas itu tak dilakukan sendirian. Turut hadir sejumlah pejabat, mulai dari Kasat Lantas Polres jajaran, perwakilan Kantor Staf Presiden (KSP), hingga Kadishub DKI Jakarta.
Di sisi lain, Agus cukup blak-blakan soal angka. Pihaknya akan mengedepankan penindakan pelanggaran via kamera, mencapai 95 persen. Sementara tilang manual hanya sekitar 5 persen. Langkah ini, tegasnya, salah satunya untuk meminimalisir ruang transaksional antara petugas dan pengendara.
Saat ini, Jakarta sudah dilengkapi 127 kamera e-TLE statis dan 8 unit mobile yang berkeliling. Tapi Agus punya target lebih ambisius. Ia sudah mengusulkan penambahan yang signifikan untuk tahun depan.
Artikel Terkait
Jet Tempur China Kunci Radar di Langit Okinawa, Jepang Protes Keras
Satpol PP Bogor Amankan Persimpangan IPB Dramaga dari PKL Pemicu Macet
Dua Kementerian Gandeng Tangan, Gelar Bebersih Desa Nasional Awal 2026
Banjir Sumatra 2025: Mengapa Negara Sengaja Menolak Label Bencana Nasional?