Banjir rob kembali melanda Jakarta, terutama di wilayah utara. Warga yang tinggal di pesisir harus bersiap-siap, karena fenomena alam ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan kerugian.
Nah, soal penyebabnya, Pemprov DKI dan Dinas Lingkungan Hidup punya penjelasan. Intinya, alam lagi-lagi menunjukkan kekuatannya. Menurut informasi yang dibagikan lewat akun Instagram @dkijakarta dan @dinaslhdki, Bulan sedang berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi fenomena yang disebut Perigee atau Supermoon. Tarikan gravitasinya pun jadi lebih kuat.
Apa Penyebab Banjir Rob di Jakarta Utara?
Nah, masalahnya, kondisi itu berbarengan dengan fase Full Moon. Posisi Matahari, Bumi, dan Bulan yang segaris ini secara alami bikin air laut pasang lebih tinggi. Bayangkan saja, ketika Supermoon dan Full Moon terjadi bersamaan, tarikan gravitasi itu mendorong air laut naik jauh lebih tinggi dari biasanya.
Kenaikan permukaan air laut ini paling terasa di daerah pesisir yang konturnya rendah. Dan seperti kita tahu, sebagian wilayah utara Jakarta tanahnya memang lebih rendah, bahkan terus mengalami penurunan. Jadi, ya, lebih rentan.
Saat pasang mencapai puncaknya, air bisa meluap dengan beberapa cara: langsung menerobos bibir pantai, merembes lewat saluran drainase, atau bahkan mendorong balik aliran sungai hingga meluap ke daratan. Inilah yang memicu banjir rob. Genangan air laut sementara itu bisa makin parah kalau ditambah gelombang tinggi atau angin kencang yang mendorongnya lebih jauh ke darat.
Waspada Hingga 10 Desember
Jadi, kapan kita harus waspada? Puncak pasang maksimum diprediksi terjadi pada 1 sampai 10 Desember 2025, sekitar pukul 07.00 hingga 13.00. Wilayah-wilayah yang perlu bersiap antara lain:
Artikel Terkait
Keluarga di Manokwari Diduga Bunuh ART yang Hendak Mengundurkan Diri
Bripka Erwin: Dari Pulau Terpencil, Lahirkan Nelayan Mandiri dan Ekonomi Berdikari
Gubernur DKI Sebut Kecelakaan Pesepeda SKK Migas Terjadi di Luar Jam Aman
Trump Janji Telepon untuk Redakan Ketegangan Thailand-Kamboja