“Jadi kami juga nanti akan memberikan santunan bagi yang wafat dan dukungan bagi yang luka berat. Yang wafat itu indeksnya Rp15 juta, kemudian yang luka berat itu Rp5 juta,” tegasnya.
Penanganan darurat penting, tapi Gus Ipul rupanya sudah memikirkan langkah selanjutnya. Menurutnya, fase pemulihan dan pemberdayaan tak kalah krusial. Tujuannya agar para penyintas bisa bangkit kembali, hidup normal dan mandiri.
“Untuk itu kami akan bekerja dengan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk melakukan asesmen,” pungkasnya.
“Nah hasilnya nanti akan ditindaklanjuti dengan memberikan dukungan-dukungan untuk pemberdayaan sesuai dengan kebutuhan setiap keluarga.”
Jadi, selain memadamkan ‘api’ darurat, upaya jangka panjang pun mulai disiapkan. Semuanya agar kehidupan di Sumatera yang terdampak bencana ini bisa berangsur pulih.
Artikel Terkait
Kapolda Metro Jaya: Ojol Jadi Mata dan Telinga Polisi di Jalanan
KPK Pasang Mata di Tengah Arus Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera
Raja Juli Antoni Segel Tiga Lokasi Lagi, Tuding Terkait Banjir Sumatera
Target 22 Medali, Kontingen Muda Difabel Indonesia Siap Sabet Emas di Dubai