Banjir besar di Aceh tak hanya menyisakan duka, tapi juga mengubah peta. Kabupaten Aceh Tamiang jadi salah satu wilayah yang paling menderita. Bahkan, ada desa yang seolah-olah lenyap dari permukaan bumi, disapu arus deras.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, dengan nada berat mengkonfirmasi hal ini. Menurutnya, sejumlah kampung di provinsi itu nyaris tidak bersisa setelah dihajar banjir parah pekan lalu.
"Banyak kampung dan kecamatan yang tinggal nama sekarang. Jadi mereka sudah banyak korban,"
ungkap Mualem kepada awak media, Sabtu lalu.
Rasa sedih dan waswas menyelimutinya saat meninjau daerah terdampak. Bantuan sembako dan air bersih jadi kebutuhan paling mendesak saat ini.
"Weuh hate (sedih sekali) dan juga dengan rasa waswas kalau kita lihat beberapa kabupaten urgen sekali, parah sekali, lebih banyak korban jiwa,"
keluhnya.
"Terutama sekali di empat kabupaten. Itu Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan sebagian Bireuen, itu yang paling kita sesali lah. Tapi apa boleh buat, itu bencana alam. Setiap bencana ada hikmahnya,"
tambah Ketua Umum Partai Aceh itu, berusaha mencari secercah penghiburan di tengah nestapa.
Hilang Ditelan Arus
Desa Sekumur di Aceh Tamiang adalah bukti nyata dari ungkapan 'hilang disapu banjir'. Keadaan di sana sungguh memilukan. Hanya sebuah masjid yang masih tegak, dikelilingi tumpukan kayu berantakan dari berbagai ukuran. Selebihnya, hanyut.
Artikel Terkait
Buntut Umrah Saat Bencana, Bupati Aceh Selatan Diperiksa Kemendagri
Pemulihan Pascabencana Sumatera: Dana Rp 51,82 Triliun Diapungkan ke Presiden
Pertemuan Rahasia AS, Israel, dan Qatar di New York Bahas Nasib Gaza
Ganjar Desak Mobilisasi Nasional untuk Tangani Bencana Sumatera