Banjir yang datang Kamis lalu begitu tinggi, hampir menyentuh atap tempat ibadah itu. Beberapa warga terpaksa bertahan di atas gundukan kayu, dengan ketinggian yang nyaris sama dengan puncak masjid. Pemukiman warga? Tak lagi terlihat. Menurut keterangan penduduk, desa mereka musnah diterjang banjir bandang.
Hendra, salah seorang warga, menyebut ada sekitar 280 rumah di Sekumur. Kini, para penghuninya mengungsi ke tempat yang lebih aman, sambil menanti bantuan yang sangat dibutuhkan.
'Lautan' Kayu dan Lumpur
Di tempat lain, tepatnya di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, pemandangan tak kalah suram terhampar. Banjir meninggalkan 'lautan' kayu gelondongan dan lumpur tebal. Material itu menumpuk begitu tinggi, menutupi area Pondok Pesantren Darul Mukhlishin.
Akses jalan menuju Tanjung Karang pun terblokir total. Di sekitar ponpes, hanya kayu dan lumpur yang mendominasi pandangan. Hanya bangunan masjid dan ponpes itu sendiri yang masih bisa dikenali. Kawasan sekitarnya rata, berubah menjadi hamparan limbah kayu dan tanah becek.
Korban Jiwa Terus Bertambah
Sementara itu, data korban terus diperbarui. Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, melaporkan perkembangan terbaru langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu (7/12).
"Izinkan kami menyampaikan laporan per hari ini, Pak Presiden, untuk korban jiwa per hari ini meninggal dunia 921 orang, hilang 392 orang, mengungsi 975 ribu orang,"
kata Suharyanto. Angka yang sungguh memilukan.
Pembahasan lebih mendalam soal penanganan bencana ini bisa disimak dalam program detikPagi. Tayang setiap Senin sampai Jumat, mulai pukul 08.00 sampai 11.00 WIB. Selain menyimak, pemirsa juga bisa berinteraksi langsung melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"
Artikel Terkait
UMP 2026 DKI Dikabarkan Hampir Final, Tapi Tawar-Menawar Buruh-Pengusaha Masih Berlangsung
Kantuk Sopir Bus Picu Tabrakan Dahsyat di Tol Jagorawi
Ibu di Garut Bangkit Berdiri, Usai Dapat Kaki Palsu di Puncak Hari Disabilitas
Seribu Langkah Bersama Warnai Perayaan Inklusi di Hari Disabilitas Internasional Bandung