Alunan musik live mengiringi setiap langkah di atas panggung. Dan yang memainkannya juga para musisi berbakat dari kalangan disabilitas. Ada Salwa Aris yang main saksofon, Rifky dengan biolanya, serta Raoul di gitar. Rifky dan Raoul sama-sama tunanetra, membuktikan bahwa seni memang tak terhalang oleh apa pun.
Acara makin berkesan dengan pemberian penghargaan kepada empat sosok inspiratif. Mereka adalah Hikari Pride (18) dengan autisme, Yustitia M. Arief (56), Ali Muslimin (62), dan Achmad Sugik (50). Masing-masing telah menorehkan prestasi di bidangnya.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Selvi Gibran Rakabuming, selaku pembina Seruni.
Salah satu penerima, Ahmad Sugik, adalah wirausaha asal Lumajang yang luar biasa. Pria berusia 50 tahun itu tidak hanya sukses berbisnis, tapi juga mempekerjakan 25 penyandang disabilitas. Upayanya untuk memberdayakan mereka bahkan meluas hingga menjalin kerja sama dengan pesantren.
“Saya juga pengurus National Paralympic Committee (NPC) Jawa Timur,” tambah Ahmad penuh semangat.
“Yang bisa mengantarkan atlet disabilitas di Peparpenas. Minta doa restunya, insya Allah atlet Jawa Timur akan menjadi perwakilan berlaga di Filipina pada Januari.”
Rangkaian HDI 2025 sendiri digelar cukup panjang, dari 3 hingga 7 Desember. Selama lima hari itu, panggung inklusif di Mall FX Sudirman tak pernah sepi. Berbagai workshop, talkshow, bazar, dan pameran karya diselenggarakan.
Puncaknya rencananya akan diadakan pada 7 Desember. Masyarakat bisa ikut serta dalam fun walk dan menikmati panggung hiburan yang dipusatkan di sekitar Bundaran HI hingga Sarinah. Sebuah penutup yang meriah untuk perayaan tentang inklusivitas dan semangat yang tak pernah padam.
Artikel Terkait
Alfamart Kerahkan 60 Truk dan Pesawat Hercules untuk Korban Bencana Sumatera
Prabowo Candai Nusron Wahid: Hebat Kali Kau Baca Doa, Mungkin Salah Jabatan?
Bahlil Usul Koalisi Permanen di Depan Prabowo: Jangan In-Out!
Badan Otonom NU Desak Musyawarah Atasi Polemik Internal