Melihat kondisi itu, perasaannya campur aduk. Ada kesedihan yang mendalam, tapi juga harapan agar warganya tetap kuat.
"Kita sedih dan pilu melihat kondisi ini. Kita harap rakyat Aceh tabah menghadapi cobaan banjir dan longsor," jelasnya.
Dalam lawatannya ke Aceh Tamiang, Mualem tak datang dengan tangan kosong. Dia menyalurkan bantuan sembako seberat 30 ton yang berasal dari sumbangan warga Medan, Sumatera Utara. Isinya beragam, mulai dari air minum, beras, mi instan, sampai biskuit, telur, dan obat-obatan. Namun di balik bantuan itu, masalah mendesak masih ada: ketersediaan air bersih dan gas elpiji yang sangat terbatas.
"Alhamdulillah, hari ini kita penuhi kebutuhan sembako. Kita masih kewalahan soal air bersih dan tabung elpiji. Dalam beberapa hari ke depan akan menyusul dan kita benahi lokasi-lokasi yang terdampak," kata Mualem.
Artikel Terkait
Restorative Justice untuk Penadah Motor Curian di Bogor, Ini Pertimbangan Jaksa
Di Balik Gemerlap Jakarta, Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Naik 10 Persen
Deltras FC dan KemenUMKM Garap Ekonomi Warga di Sekitar Stadion Gelora Delta
Pria Tua di Bogor Tewas Terserempet KRL Saat Menyeberang Rel