"Ada di Kampung Dalam yang meninggal di situ. Tetapi saya pikir tidak terlalu banyak," ujarnya lagi, mencoba memberi penekanan.
Di sisi lain, soal distribusi bantuan logistik, pemerintah daerah mengklaim telah memobilisasi berbagai alat transportasi. Tidak hanya kendaraan biasa, traktor pun dikerahkan untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit.
"Ini sudah ada banyak perlengkapan traktor kosong untuk mengirim terus ke kampung-kampung yang diperkirakan belum kita sentuh," jelas Armia, menyebut sejumlah wilayah seperti Tenggulun dan Tamiang Hulu.
Lalu, berapa sebenarnya angka korban? Data terbaru dari Pusdatin BNPB mencatat 42 orang meninggal di Aceh Tamiang. Tidak ada korban hilang, sementara yang terluka dilaporkan tiga orang. Banjir bandang itu juga merusak satu jembatan.
Jelas, angka resmi ini jauh lebih rendah dari isu yang sempat beredar luas dan membuat resah masyarakat.
Artikel Terkait
Bibit Siklon 93W Mengintai, Hujan Lebat Ancam Sulut dan Kalut
Bupati Aceh Selatan Diberhentikan Partai Usai Umrah Meski Izin Gubernur Ditolak
Genangan Cokelat Sisa Banjir Kiriman Bogor Mulai Dibersihkan Warga Kampung Melayu
Dari Tangerang ke Papua: Seorang Guru Menemukan Panggilan Sejati di Ujung Timur Indonesia